Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PLN Rayon Tarempa Lebih Memilih Profit Oriented Ketimbang Human Oriented
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 02-03-2017 | 18:26 WIB
tidak-dialiri-listrik.gif Honda-Batam

Ilustrasi keluarga yang tidak dialiri listrik oleh PLN (Sumber foto: Antara)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon Tarempa belum mampu memasang jaringan ke desa-desa yang sama sekali belum tersentuh listrik. Padahal, PLN Rayon Tarempa telah mendapat tambahan mesin yang bertenaga 4 Mega Watt.

Kepala Staff Administrasi PLN Rayon Tarempa, Dedy Prima Irawan mengatakan, meski PLN telah naik satu tingkat, pihaknya akan memprioritaskan desa yang sudah memiliki 300 rumah.

"Minimal 300 rumah, kami baru bisa memasang jaringan. Seperti Desa Kiabu dan Mengkait yang berada di Kecamatan Siantan Selatan, akan dipasang," katanya.

Tidak dapat dipungkiri, PLN Tarempa memiliki dasar filosofi profit oriented (keuntungan) dan tidak memiliki visi misi human oriented (kemanusian). Pasalnya, hingga saat ini masih banyak desa di Kabupaten Kepulauan Anambas yang belum dialiri listrik‎. Padahal, PLN Rayon Tarempa sudah membawahi PLN Sub Rayon Palmatak dan PLN Sub Rayon Jemaja.

"Agar beban PLN tidak berat, kami lebih memperhatikan jumlah penduduk di desa," katanya.

‎Salah satu desa yang belum tersentuh jaringan listrik, yaitu Desa Sunggak, Kecamatan Jemaja. Dengan penduduk 303 jiwa atau 96 KK, maka desa tersebut tidak akan dialiri listrik.

Kepala Desa Sunggak, Musmulyadi mengatakan, apabila pihak PLN memperhatikan jumlah rumah, maka Desa Sunggak diperkirakan 10 tahun ke depan tidak akan dialiri listrik.

"Jumlah penduduk kami 303 jiwa atau 96 KK. Dibandingkan dengan syarat dari PLN, harus memiliki 300 rumah, maka desa kami tidak akan pernah dialiri listrik. Inilah yang kami harapkan dari Pemerintah Daerah, supaya bisa mendorong PLN tanpa memperhatikan jumlah penduduk," terangnya belum lama ini.

Dia menguraikan, bicara keuntungan, setiap usaha pasti mencari keuntungan. Menurutnya perluasan jaringan ke desa-desa tidak begitu berat biayanya. Pasalnya masyarakat juga membayar.

"Kalau kita tidak bayar, otomatis tidak dipasang. Perhitungannya, mungkin pemasangan listrik di Sunggak tak memperoleh untung, tetapi dari desa lain kan bisa meraih untung, toh tertutupi biaya operasional," tegasnya.

Editor: Udin