Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kisruh Depo Minyak Janda Berhias

PT Sinomart Ingin Kepastian untuk Melanjutkan Pembangunan Depo Minyak di Janda Berhias
Oleh : Roni Yudha Ginting
Rabu | 01-03-2017 | 17:38 WIB
Sinopec.gif Honda-Batam

Oesman Hasyim (tengah) (Foto: Roni Yudha Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menanggapi kisruh mandeknya investasi pembangunan depo minyak di Pulau Janda Berhias Batam, PT Sinomart Development, anak perusahaan minyak asal China, Sinopec, angkat bicara.

Perwakilan PT Sinomart, Oesman Hasyim, menjelaskan, PT West Point Terminal merupakan perusahaan joint venture untuk pembangunan depo minyak di Pulau Janda Berhias, bersama perusahaan lain yang berencana menanamkan modal Rp7,5 triliun. Dimana PT Sinomart merupakan pemegang saham sebesar 95 persen.

"Untuk pembangunan telah membayar sewa lahan untuk jangka waktu 50 tahun kepada PT Batam Sentralindo (BS) lebih dari 100 juta Dollar Singapura," kata Oesman kepada wartawan di Restoran Saung Sunda Sawargi, Batam Center, Rabu (1/3/2017).

Menurutnya, PT Sinomart tidak perlu melakukan lelang dalam pembangunan depo minyak tersebut karena memiliki saham 95 persen di perusahaan joint venture tersebut. Semua kebijakan adalah hasil persetujuan bersama.

"Kalau merasa diperlakukan tidak adil, mereka gugat ke pengadilan negeri. Tapi masalah ini tak pernah digugat kok. Ini akal-akalan mereka saja," kata Oesman.

Diungkapkan, bahwa PT Sinomart sangat serius untuk melanjutkan pembangunan depo minyak di Pulau Janda Berhias. Bahkan, apabila ada kerugian yang diakibatkan dari mandeknya pembangunan, akan diganti. Hal ini telah tiga kali dibahas oleh Pokja IV, di bawah koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Kebijakan Ekonomi sejak awal Januari 2017.

"Telah datang dari Hongkong, bahwa kami (PT Sinomart) serius. Persoalan ini sudah di tangan Pokja IV yang diketuai Menkumham. Sedangkan ketua Satgas itu Menko Perekonomian," ungkapnya.

Namun pihak PT Sinomart tidak akan membawa persoalan tersebut ke hukum. Hanya ingin ada kepastian dari pemerintah untuk menjalankan proyek tersebut.

"Kalau pembangunan ini tidak lanjut merupakan kerugian besar, hilangnya kepercayaan investor luar negeri kepada kita," tuturnya.

Selain itu, pembangunan depo minyak tersebut seharusnya dapat membantu ketahanan energi nasional dan menciptakan lapangan kerja yang sangat besar.

"Jadi kita menunggu jaminan dari pemerintah bahwa proyek ini akan jalan. Kalau sudah ada jaminan, kita langsung jalan. Kalau masalah uang adalah persoalan kecil," terang Oesman.

Terkait penetapan tersangka tiga direktur PT Sinomart oleh Polda Kepri dan gugatan Arbitrase yang sedang berlangsung saat ini, menurut Oesman tidak jadi masalah.

"Kita dan pemerintah ingin investasi ini berjalan. Soal Arbitrase biarkan berjalan," katanya. "Memang benar tiga direktur PT Sinomart jadi tersangka. Mereka ditakut-takuti gimana mau kerja," katanya lagi.

Editor: Udin