Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tidak Dianggarkan, Pelabuhan Bongkar Muat Sungai Daik Terbengkalai
Oleh : Bayu Yiyandi
Rabu | 01-03-2017 | 16:50 WIB
Kondisi-pelabuhan-bongkar--batang-Sungai-Daik.gif Honda-Batam

Pada tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Lingga tidak akan merehab pelabuhan bongkar muat barang yang berada di Sungai Daik, Kampung Cina, Daik Lingga. Sehingga kapal barang lebih memilih pelabuhan pribadi masyarakat sekitar (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Pada tahun 2017 ini, Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Dinas Perhubungannya, tidak akan merehab pelabuhan bongkar muat barang yang berada di Sungai Daik, Kampung Cina, Daik Lingga.

Pasalnya, pelabuhan yang telah lama menjadi jalur perekonomian warga di pusat ibukota Kabupaten tersebut, tidak mendapat penggelontoran dana untuk merehab pelabuhan tersebut di APBD 2017.

"Iya, tahun ini kita pastikan tak akan merehab kembali pelabuhan bongkar muat sungai Daik itu. Karena tidak dianggarkan dalam APBD 2017," kata Selamat, Kabid Laut dan Udara Dishub Lingga, kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (1/3/2017).

Dia mengakui, memang sebelumnya pada tahun 2015 lalu, Pemkab Lingga merencanakan pembenahan besar-besaran terhadap pelabuhan bongkar tersebut.

Namun belakangan, dikarenakan adanya konsep baru membangun pelabuhan bongkar muat di Tanjung Ayam, Dusun Serteh, Desa Kelumu, dikatakan Selamat, Pemda kembali mempertimbangkan untuk melakukan pembenahan terhadap pelabuhan yang berada di aliran sungai Daik itu.

"Anggaran Pemkab terbatas. Lagipula ada rencana dibangunnya pelabuhan bongkar muat di Tanjung Ayam Serteh," ujar Selamat.

Sementara pantauan media ini di lapangan, aktivitas bongkar muat barang di Sungai Daik, hingga saat ini masih terus berlangsung. Kapal-kapal pengangkut barang terpaksa menggunakan pelabuhan pribadi masyarakat untuk menurunkan barang kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya.

Hal itu dikarenakan, pelabuhan milik Pemda yang berada tepat di depan kantor Polsek Lingga itu, sejak 2015 lalu telah ditutup. Tiang pelabuhan yang rusak belum juga nampak dilakukan perbaikan dan direhabilitasi. Padahal setiap minggunya terdapat 5 buah kapal barang yang beraktivitas mendistribusikan kebutuhan lokal.

Menaggapi hal ini, Selamat mengatakan, perlu ditinjau kembali untuk kebutuhan pelabuhan bongkar muat Sungai Daik. Apakah harus dilakukan pembenahan meski akan dibangun pelabuhan bongkar muat yang besar di Serteh.

Tetapi hal itu, secara pribadi dikatakan Selamat, Pelabuhan Sungai Daik mau tidak mau tetap harus dibenahi untuk kebutuhan bongkar muat lokal.

"Ini akan kita tinjau lagi. Baik pasang surut untuk aktivitas bongkar muat kapal barang. Paling tidak dibenahi kembali pelabuhan yang lama untuk bongkar muat kebutuhan lokal. Akan kita kaji lagi untuk kebutuhan lokal," pungkasnya.

Editor: Udin