Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemko Tanjungpinang akan Buka Jalan Teuku Umar dan Jalan Merdeka untuk PKL
Oleh : Habibie Khasim
Jum'at | 24-02-2017 | 18:38 WIB
Laman-Bunda-Tanjungpinang-oke.gif Honda-Batam

PKL yang berdagang di depan Laman Bunda Tanjungpinang akan dipindahkan ke Jalan Teuku Umar hingga Jalan Merdeka (Sumber foto: tribunnews.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pemerintah Kota Tanjungpinang akan memberi peluang bagi pedagang kaki lima untuk berjualan dengan leluasa. Tahun ini Pemko Tanjungpinang berencana akan membuka Jalan Teuku Umar hingga Jalan Merdeka sebagai wadah bagi para PKL berjualan secara mobile.

Akan tetapi, jika program tersebut jadi, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah menegaskan kepada PKL agar tetap menjaga keindahan Kota. Artinya, para pedagang diminta tertib dan selalu menjaga kebersihan di lokasi lapak secara gotong royong.

"Selesai berjualan bisa langsung dikemas, jadi tak ada sampah yang ditinggalkan. Jangan berebutan lapak, karena akan kita data dan kita susun rapi," ujar Lis saat rapat bersama PKL di kantor Dinas Perhubungan Kota Tanjungpinang, Kamis (23/2/2017) kemarin.

Selain itu, Lis mengatakan, pemerintah juga akan meminta kepada BUMN untuk memberikan dukungan kepada PKL. Dukungan itu tentunya berupa pinjaman lunak untuk modal para pedagang berjualan.

"Tahun ini, pemerintah minta kepada BUMN agar mensuport bantuan pinjaman lunak yang bisa digunakan para pedagang untuk membuat mobile shope sebagai tempat berjualan," tutur Lis.

Program mobile shope yang dibicarakan Lis tersebut berhubungan dengan rencana Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk membeli Bajaj dari dana CSR yang digelontorkan. Nantinya, Bajaj tersebut akan dimodifikasi untuk pedagang berjualan.

Lis menginginkan kepada para PKL untuk bisa bekerja sama dengan mentaati aturan yang telah ditetapkan, apabila sudah diberikan tempat, jangan pernah menyalahgunakan tempat yang sudah diberikan. Lis pun minta agar para pedagang bisa bersabar, jagan berfikir di mana akan ditempatkan, yang terpenting adalah bagimana dagangan nanti bisa laris terjual.

"Kita yakin program ini akan terealisasi, tapi pedagang juga diharapkan taat aturan, jangan malah menyusahkan nantinya," tutur Lis.

Dengan dibukanya lokasi untuk PKL berjualan tersebut, Lis mengharapkan tidak ada lagi pedagang yang berjualan di Laman Bunda. Bukan dilarang selamanya, namun saat ini lokasi itu belum bisa dimanfaatkan sebagai tempat berjualan, karena masih dalam tahap pemeliharaan dan proses pembangunan.

"Ke depan kita juga akan memberi ruang bagi PKL yang ingin berjualan di taman itu, tetapi akan kita tata dulu sedemikian rupa," kata Lis.

Dalam merealisasikan Jalan Teuku Umar dan Jalan Merdeka sebagai lokasi PKL, saat ini para pedagang mulai didata ulang untuk penempatannya. Para pedagang diminta mengumpulkan data pribadi dan jenis dagangannya kepada pihak Satpol PP.

Editor: Udin