Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspada! Ini Bahaya Menyimpan Makanan Dalam Wadah Plastik
Oleh : Redaksi
Jum'at | 24-02-2017 | 11:14 WIB
Wadah-plastik1.gif Honda-Batam

Ilustrasi wadah plastik.

BATAMTODAY.COM, Batam - Manusia modern lebih memilih menaruh atau menyimpan makanan dalam wadah yang terbuat dari plastik. Wadah plastik memang praktis untuk menyimpan makanan. Namun zat kimia di dalam plastik tersebut ternyata bisa menyebabkan kerusakan gigi pada anak-anak.

Menurut ilmuwan, Bisphenol A (BPA), zat yang biasa ditemukan pada botol air bisa menghentikan perkembangan lapisan enamel pada gigi anak. Menurut pakar, zat kimia tersebut harus dijauhkan dari anak-anak sampai mereka berusia 5 tahun.

Bahaya yang sama juga ditebarkan oleh sejenis jamur bernama viclozolin, yang biasa ditemukan pada pembasmi hama atau pestisida untuk perkebunan anggur dan lapangan golf. Zat ini bisa mengganggu hormon yang dibutuhkan dalam pembentukan enamel.

"Enamel gigi mulai tumbuh pada trimester ketiga kehamilan dan berhenti ketika anak berumur 5 tahun. Jadi, minimalkan zat yang bisa merusak pertumbuhan itu pada fase ini sebagai upaya pencegahan risiko melemahnya pertumbuhan enamel," kata pemimpin penelitian Dr Katia Jedeon kepada Daily Mail.

BPA pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Rusia pada 1891 dan mulai digunakan untuk mengeraskan plastik bening sejak 1957. BPA menyerupai hormon estrogen pada wanita dan kadang disebut sebagai zat kimia "pencampur gender".

BPA biasanya digunakan untuk daya rekat yang lebih kuat pada sambungan barang-barang plastik. Zat kimia itu bisa masuk ke tubuh melalui makanan yang disimpan dalam plastik yang mengandung BPA tersebut.

Di Uni Eropa dan Amerika Serikat, penggunaan BPA pada botol susu bayi sudah dilarang karena zat kimia itu bisa terlepas saat botol dipanaskan pada temperatur tinggi. Tubuh bayi belum punya kemampuan untuk melawan zat tersebut.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha