Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasien BPJS Harus Rogoh Kocek Beli Obat di Luar

Kamarudin Ali Marah di RSUD Encik Maryam Daiklingga
Oleh : Nurjali
Kamis | 16-02-2017 | 11:38 WIB
rsud-daiklingga101.gif Honda-Batam

RSUD Encik Maryam, Daiklingga. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lingga, Kamarudin Ali, marah besar saat mengunjungi RSUD Encik Maryam, Daiklingga, Rabu (15/2/2017). Ia menemukan pasien BPJS belum terlayani dengan baik.

Emosi Kamarudin memuncak saat mengetahui pasien BPJS harus membeli obat-obatan dari luar dengan menggunakan biaya sendiri. Padahal, dana yang digelontorkan dari APBD Perubahan tahun 2016 untuk kesehatan cukup besar, berkisar Rp2 miliar.

"Kondisi seperti ini tak seharusnya terjadi. Dalam APBD Perubahan sudah kita anggarkan sedikitnya Rp2 miliar untuk kesehatan. Harusnya pengobatan gratis, tak perlu lagi beli obat ke luar," kata dia.

Dengan adanya kejadian itu, Kamarudin Ali bersama Sekretaris Komisi III DPRD Lingga akan mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan SKPD terkait, dan seluruh Unit Pelayanan Kesehatan yang ada di Kabupaten Lingga. Hal ini dilakukan guna mencari tahu letak permasalahan program kesehatan gratis tersebut.

"Kita akan kumpulkan semua pihak terkait untuk mengatasi masalah ini, agar kita temukan di mana titik lemahnya," ujar Wakden, sapaan akrab Kamarudin Ali.

Sementara itu, pihak BPJS Armanda Yasmin selaku verifikator BPJS RSUD Encik Maryam, mengatakan tidak benar bahwa pasien BPJS harus dibebankan biaya apapun. Baik biaya jasa medis, perawat, obat-obatan dan pelayanan lainnya.

"Tidak ada biaya apapun bagi pasien BPJS, dan rumah sakit tidak boleh memungut," ujarnya.

Menurutnya, persoalan itu terletak pada sistem managemen rumah sakit tersebut. Sebab, sistem kerja sama BPJS dengan RSUD Encik Maryam menggunakan sistem INA-CBGS ataus sistem pembayaran per paket berdasarkan penyakit yang diderita pasien.

"Kita hanya bertugas membayar, masalah menajemen di rumah sakit itu kita tidak bisa campuri. Berapa yang klaim itu yang kita bayar," ujarnya.

Editor: Gokli