Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Pemicu Terjadinya Kembar Siam Dempet Kepala
Oleh : Redaksi
Senin | 13-02-2017 | 14:02 WIB
Ilustrasi-kembar-siam1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi kembar siam. (Foto via CNN Indonesia)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kembar siam dempet kepala atau Craniopagus, memang jarang terjadi di Indonesia, maupun dunia. Bahkan diantara kasus kembar siam jenis lainnya, Craniopagus tetap minoritas.

"Kalau berdasarkan studi University of Maryland, kasus Craniopagus ini hanya sekitar 2 persen dari keseluruhan kasus kembar siam di dunia," kata Dr.dr. Didi Danukusumo, Direktur Medik & Keperawatan RSAB Harapan Kita di Jakarta, Kamis (9/2/2017).

Didi juga mengatakan, di Indonesia kasus kembar siam dempet kepala juga sangat kecil. Namun, dia tak bisa memastikan angka kasus kembar siam di Indonesia.

Seperti halnya kembar siam lainnya, kembar siam dempet kepala terjadi akibat terlambatnya pembelahan sel telur yang sudah dibuahi atau zigot.
Lihat juga:Kisah Sukses Operasi Kembar Siam Dempet Kepala Rifky-Rafky

Didi mengatakan, waktu pembelahan sel telur paling ideal agar menjadi individu kembar yang sempurna adalah tiga hari.

"Namun, bila sel telur itu membelah pada 13 hari setelah pembuahan, maka proses itu akan melahirkan bayi kembar siam," kata Didi.

Namun, ternyata tak semua kembar siam dempet kepala bisa dipisahkan dengan prosedur operasi. Menurut Syamsul Ashari, dokter spesialis bedah syaraf RSAB Harapan Kita, kembar siam dempet kepala bisa dipisahkan jika mereka memiliki otak yang terpisah.

"Meski pembuluh darahnya menyatu, tapi asalkan otaknya tidak menyatu, itu masih bisa dioperasi," kata Syamsul.

Keberhasilan operasi pemisahan kepala bayi Rafky-Rifky di RSAB Harapan Kita pekan lalu adalah salah satu contohnya. Meski pembuluh darah kedua bayi bersilangan, namun otak mereka tak menyatu sehingga bisa dioperasi.

Contoh keberhasilan lainnya, ujar Syamsul, adalah kasus kembar siam dempet kepala yang terjadi tiga puluh tahun silam. Kala itu, bayi kembar Yuliana dan Yuliani, putri warga Tanjung Pinang berhasil menjalani operasi pemisahan kepala di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

Operasi yang dilakukan Padmosantjojo, ahli bedah saraf RSCM pada 21 Oktober 1987 itu merupakan keberhasilan pertama operasi kembar siam dempet kepala di Indonesia.

"Padahal, peralatan bedah saat itu tidak secanggih sekarang. Dan itu berhasil karena otak mereka tak menyatu," ujar Syamsul.

Namun tak semua operasi pemisahan kembar siam ini berhasil. Kegagalan operasi kembar siam dempet kepala terjadi pada lima tahun silam. Saat itu, tim dokter RSCM gagal memisahkan kepala bayi kembar siam Syakira dan Zahira.

"Hal itu karena otak mereka menyatu, sehingga sulit dipisahkan," ujar Syamsul, yang juga turut terlibat dalam operasi pemisahan kepala Syakira-Zahira.

Hingga kini, tidak ada cara untuk mencegah kehamilan kembar siam.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha