Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasar Tani Gunung Lengkuas "Bak Gedung Tua Tak Berpenghuni"
Oleh : CR13
Rabu | 08-02-2017 | 19:02 WIB
Pasar-Tani-Bak-Gedung-Tua-Tak-Berpenghuni.jpg Honda-Batam

Pasar Tani Km 20 Kijang, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur (Foto: CR13)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Pasar Tani yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan melalu Dana Anggaran Belanja Daerah (APBD) di Jalan Nusantara KM 20 Kijang, Kelurahan Gunung Lengkuas, Kecamatan Bintan Timur (Bintim) dibangun dengan anggaran miliaran rupiah. Namun kondisinya saat ini mulai memprihatinkan dan bahkan terlihat seperti bangunan tua tak berpenghuni.

Parahnya lagi, yang menimbulkan pertanyaan justru banyak para pedagang yang memilih mendirikan tempat sediri, untuk mereka berjualan, yang posisinya berada di depan bangunan tersebut.

"Sangat disayangkan bangunan yang dibangun dengan dana miliaran rupiah justru mubajir dan terkesan hanya jadi pajangan. Tak lebih dari gedung kosong tanpa penghuninya," ungkap salah seorang Tokoh Pemuda Bintan, Suherman kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (8/2/2017).

Menurut pria yang akrab disapa Eman ini, bangunan Pasar Tani hanya menghambur-hamburkan uang negara. Pasalnya banyak pedagang yang lebih memilih membangun lapak sendiri, ketimbang harus mengurusin barang dagangannya di Pasar Tani.

"Kita berharap pemerintah bisa memilih langkah atau setrategi yang baik, agar bangunan yang sudah dibangun dengan anggaran miliaran ini bisa bermanfaat bagi masayarakat," harap Eman.

Menanggapi hal ini, Lurah Gunung Lengkuas, Ivan Golar Riady mengatakan, pasar tersebut sudah hampir satu tahun tidak ada yang mengisi. Jadi, dirinya bersama pengurus pasar itu sepakat untuk membuat terobasan baru agar pasar tani kembali hidup.

Salah satunya mengajak pedagang untuk kembali berjualan di lapak-lapak yang sudah disiapkan. Namun ternyata malah sepi pembeli. Untuk itu saat ini dicoba dibangunkan kios-kios kecil di depan, agar bisa memicu pembeli untuk mampir.

"Jadi masalah lapak yang di depan ini, merupakan solusi agar bisa menghidupkan kembali Pasar Tani. Nantinya jika para pedagang sudah banyak memiliki pelanggan, kita akan tarik kembali untuk mengisi lapak-lapak di dalam (bangunan pasar-red)," terang Ivan kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (8/2/2017).

Saat ini, kata Ivan lagi, pihaknya bersama pengurus Pasar Tani sedang menyiapkan konsep baru untuk menghidupkan Pasar Tani, yakni dengan mengarahkan para petani yang ada di Kelurahan Gunung Lengkuas, untuk mengumpul hasil taninya di Pasar Tani.

"Jadi nanti Pasar Tani ini akan menjadi grosir, jadi untuk pedagang-pedagang sayur, bisa membeli kepada petani kita, hal ini juga baik untuk mereka, karena harga lebih terkontrol," tutur Ivan.

Jadi masalah pedagang yang membuat lapak di depan Pasar Tani, ini merupakan salah satu strategi untuk meramaikan kembali serta menarik konsumen untuk belanja di pasar itu.  

Editor: Udin