Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aturan Baru UN, Siswa Boleh Memilih Mata Pelajaran yang Digemari
Oleh : Harun Al Rasyid
Jum'at | 20-01-2017 | 15:54 WIB
ilustrasi-ujian.jpg Honda-Batam

Aturan Baru UN, Siswa Boleh Memilih Mata Pelajaran yang Digemari

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengeluarkan surat edaran baru terkait UN (Ujian Nasional) 2017. Khusus untuk siswa SMA, mereka boleh memilih sendiri salah satu mata pelajaran yang diujikan di UN.

 

Menurut keterangan dari situs resmi Kemdikbud ada mata pelajaran yang bisa dipilih oleh siswa. Tetapi siswa masih tetap mengerjakan mata pelajaran wajib yakni matematika, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Atmadinata. Dia mengatakan, mata pelajaran tambahan lainnya yang bisa dipilih sendiri oleh siswa antara lain, untuk siswa jurusan IPS, mereka bisa memilih di antara geografi, sosiologi, atau ekonomi. Kemudian untuk siswa IPA, mereka bisa memilih antara fisika, kimia, atau biologi.

"Selanjutnya untuk siswa jurusan bahasa, mereka bisa memilih antara antropologi, sastra Indonesia, dan bahasa asing (Mandarin, Jepang, Arab, Jerman, atau Perancis)," terang Atmadinata saat dihubungi, Jumat (20/1/2016).

Surat edaran itu ditandatangani oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Totok Suprayitno pada 11 Januari 2017. Kemdikbud meminta seluruh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan kantor wilayah provinsi/kabupaten/kota untuk meminta sekolah-sekolah yang berada di wilayahnya memperbarui data peserta ujian nasional.

"Kita sudah memberikan surat edaran kepada dinas pendidikan kabupaten/kota di Kepri untuk memberikan sosialisasi kepada siswa. Dan kita juga meminta siswa segera memilih mata pelajaran yang dikuasai untuk di UN-kan, paling lambat diserahkan ke kita pada 25 Januari 2017," tutur Atmadinata.

Terkaut pilihan mata pelajaran untuk UN ini, Atma mengatakan tidak akan berpengaruh dengan jurusan yang dipilih di perguruan tinggi. Sehingga siswa dibebaskan memilih mata pelajaran yang paling mereka kuasai.

"Tidak ada hubungan antara pilihan mapel pada UN dengan program studi dan jurusan yang akan diambil di perguruan tinggi. Harapannya agar siswa bisa unjuk kemampuan terbaiknya pada mapel yang dipilih," kata mantan Kepala Bidang Pendidikan Dasar di Disdik Kepri ini.

Sementara itu, terkait mata pelajaran yang tidak dipilih, nantinya akan dikerjakan siswa pada saat ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

"Soal USBN ini nantinya 25 persen dibuat oleh Kementerian pendidikan melalui Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), sisanya akan dibuat oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dari satu mata pelajaran tersebut," terang Atma.

Editor: Dardani