Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Minta Gedung Baru, Setelah Diberi PGRI Tak Bisa Urus
Oleh : Habibi Khasim
Jum'at | 13-01-2017 | 16:02 WIB
dadang,_konfrensi_provinsi_pgri.jpg Honda-Batam

Ketua PGRI Provinsi Kepri, Huzaifa Dadang Abdul Gani. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gedung Guru Provinsi Kepulauan Riau di Senggarang, Tanjungpinang saat ini kondisinya sangat menyedihkan. Setelah diserahterimakan sejak tahun 2015, gedung itu tak dimanfaatkan optimal. Bahkan, beberapa bagiannya mengalami kerusakan yang

Apalagi, kondisi lingkungan di sekitarnya yang sudah berumput tinggi, dapat dibilang jika dibiarkan setahun lagi maka gedung tersebut akan terlihat seperti "hutan" karena tidak dirawat.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Saya Manusia Pendidikan (PSDMP) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Mardiana mengatakan, gedung tersebut telah diserahterimakan dan harusnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) langsung mengelola gedung tersebut.

Paling tidak, kata dia, jika pun anggaran tidak ada, PGRI bisa menyisihkan anggaran atau melakukan gotongroyong bersama untuk membersihkan lingkungan gedung dan didalam gedung.

"Kita memang sedih melihat gedung guru itu, tapi ya PGRI tidak ada anggaran katanya," tutur Mardiana saat dihubungi, Jumat (13/1/2017).

Dari pantauan BATAMTODAY.COM di lokasi, gedung itu terlihat tidak pernah tersentuh oleh tangan manusia setelah disiapkan oleh Disdik Kepri. Rumput dan lalang menjulang tinggi, tembok acak-acakan catnya, kaca pecah dan parahnya lagi atap telah terbuka karena ditiup angin.

Terkait gedung guru ini, Ketua PGRI Provinsi Kepri, Huzaifa Dadang Abdul Gani mengakui bahwa PGRI tidak mampu mengelola gedung tersebut.

Dadang beralasan, dana mereka terbatas karena hanya mengandalkan dari iuran anggota saja. Padahal, gedung guru tersebut terbangun atas permintaan PGRI. Setelah permintaan dipenuhi, organisasi guru yang jumlah anggotanya ribuan orang ini tidak mampu mengelola.

"Memang kita akui itu permintaan PGRI, tapi kita akui juga bahwa kita memang tidak mampu mengelola gedung sebesar itu. Kita hanya menggunakan iuran anggota saja, dan itu itu tidak cukup," tutur Dadang, Jumat (13/1/2017).

Akan tetapi kata dia, pihaknya telah mengadu ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepri agar dicarikan soslusinya."Saya sudah komunikasi dengan dinas pendidikan provinsi. Kita tidak bisa bergerak sendiri, harus ada bantuan pemerintah. Dan Kepala Dinasnya, Arifin Nasir juga mengatakan akan membantu, jadi kita tunggu saja," tutur Dadang.

Dadang mengatakan, terkait angin segar belum dapat disebutkan. Namun, Arifin Nasir mengatakan kepadanya akan mencari solusi dan diharapkan tahun ini gedung tersebut dapat digunakan. "Mudah-mudahan tahun ini dicarikan solusinya," kata Dadang.

Editor: Dardani