Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembubaran Ormas Radikal akan Dibahas dalam Rapat FKPD Batam
Oleh : Gokli Nainggolan
Kamis | 12-01-2017 | 20:02 WIB
Ketua-DPRD-Batam,-Nuryanto.gif Honda-Batam

Ketua DPRD Batam, Nuryanto menerima pernyataan sikap Aliansi Umat Muslim Batam dan Mahasiswa (Foto: Gokli Nainggolan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pernyataan sikap Aliansi Umat Muslim Batam dan Mahasiswa yang mendukung pemerintah membubarkan ormas radikal akan dibahas dalam rapat Forum Kominikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Batam.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Batam, Nuryanto, usai menerima pernyataan sikap dari pengunjuk rasa yang mendukung pemerintah membubarkan ormas dan kelompok radikal di Indonesia, Kamis (12/1/2017).

"Peryataan sikap ini akan saya sampaikan dalam rapat FKPD Kota Batam. Hasilnya, bakal dikirim ke Pemerintah Pusat," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Bagi Nuryanto, ormas, kelompok atau apapun itu yang tidak sepaham dengan ideologi Pancasila segera keluar dari wilayah NKRI. Sebab, keragaman dan kebhinekaan yang selama ini terjaga di Indonesia harus dipertahankan, jagan sampai dipecah dengan paham-paham radikal.

"Orang-orang yang anti Pancasila harus minggat dari Indonesia," ujar dia.

Sebelumnya, Aliansi Umat Muslim Batam bersama Mahasiswa berunjuk rasa di Jalan Engku Putri, Batam Center, Kamis (12/1/2017). Mereka, menuntut agar pemerintah bertindak tegas terhadap ormas maupun kelompok yang intoleran.

Unjuk rasa yang diikuti sekitar 100-an orang itu berlangsung dari pukul 10.50 Wib - 11.50 Wib. Penyampaian aspirasi berjalan damai, dengan pengawalan puluhan Polisi dari Mapolresta Barelang, dibantu anggota Satpol PP Kota Batam.

Irvan, salah satu orator pengunjuk rasa, mengatakan ada ormas serta kelompok yang intoleran dengan paham radikalisme dalam keagamaan di Indonesia. Ormas maupun kelompok intoleran itu berpotenti memecah belah bangsa dan mengancam keutuhan NKRI serta berencana mengubah ideologi Pancasila menjadi Khalifah Islamiyah.

"Seluruh elemen bangsa harus siap menguatkan dan menjaga NKRI," ujar dia.

Tak hanya itu, sambung Irvan, rencana pengukuhan/penobatan Rizieq Syihab sebagai Imam Besar Umat Muslim Indonesia yang mulai beredar luas di kalangan masyarakat menimbulkan keresahan baru, khususnya di kalangan umat Muslim sindiri.

Hal ini, berpotensi menghancurkan keragaman dalam bingkai NKRI, mengingat pengukuhan tersebut merupakan gerakan politik ideologis dari kelompok tertentu berpaham Salafi dan Wahabi. Gerakan politik tersebut juga berpotensi mengganti ideologi Pancasila menjadi Kilafah Islamiyah.

"Pemerintah harus berani membubarkan ormas dan kelompok inteloren. Jangan dibiarkan mereka memecah belah bangsa dan menghancurkan keutuhan NKRI," katanya.‎

Editor: Udin