Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua DPR Inspeksi Mendadak Harga Cabai di Pasar Induk Kramat Jati
Oleh : Irawan
Kamis | 12-01-2017 | 17:50 WIB
novantocabai.jpg Honda-Batam

Ketua DPR Setya Novanto saat melakukan inspeksi di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur terkait melambungnya harga cabai

BATAMTODAYCOM, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/11/2016). Hal itu dilakukan, untuk meninjau langsung, sekaligus merespon harga cabai yang dalam beberapa hari terakhir ini harganya melambung tinggi hingga mencapai di atas Rp100-200 ribu.

"Alhamdulillah pada hari ini harga cabai berangsur turun setelah kami datang kesini. Penurunannya menapai Rp20 ribu. Karenanya, dengan penurunan harga cabai ini, mudah-mudahan jangan sampai menjadi isu yang besar, karena ini sifatnya hanya sementara," ujar Novanto yang didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron, Siti Hediati Soeharto, Anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo, Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong, dan anggota Komisi VI DPR Endang Srikarti Handayani.

Di sela-sela kunjungan itu, Novanto juga berpesan agar tidak menyalahkan cuaca sebagai akibat dari tingginya harga cabai. "Kita tidak boleh menyalahkan cuaca, karena hal itu merupakan kehendak Allah SWT, akan tetapi kita harus bersykur," ujarnya menambahkan.

Meski demikian, katanya, cuaca yang tidak stabil dapat mengakibatkan tanaman cabai diserang penyakit dan jumlah produksinya akan berkurang. Saat kunjungan, Novanto sempat berbincang singkat dengan para pedagang. Menurut salah seorang pedagang, harga cabai di pasar induk saat itu berkisar antara Rp80 ribu hingga harga tertingginya Rp 105 ribu.

Ketua Umum DPP Partai Golkar itu, juga sempat membeli satu kilo cabai yang harganya Rp 100.000 per kilogramnya. "Saya beli deh satu kilo ya," kata Novanto, kepada penjual cabai yang kemudian dibayarnya dua kali lipat menjadi Rp200 ribu.

Dalam kesempatan itu, Novanto menegaskan keinginannya untuk membuat sebuah badan untuk pengelola pangan. "Yang penting kita buat badan pengelola pangan. Nah ini undang-undangnya perlu, supaya bisa mengatur distribusi distribusi supaya jangan sampai menguntungkan tengkulak tetapi kita menguntungkan para petani. Nah kebetulan saya bisa datang ke sini dengan pimpinan Komisi IV DPR, dan ada juga Ketua Badan Legislasi," ujarnya.

Dia pun meminta Komisi IV DPR dan Badan Legislasi untuk menindaklanjuti keinginan dan harapan masyarakat ini. "Mumpung saya langsung lihat ke sini jadi, saya minta ke komisi yang terkait, khususnya Komisi IV dan Baleg Pak Firman, untuk bisa melihat, tentu kita harapkan pemerintah bisa menindaklanjuti, karena ini kelanjutan supaya ini bisa dengan badan pangan ini memberikan arti yang sangat besar," katanya.

Editor: Surya