Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nelayan Bintan Dapat Dana Bantuan Modal Rp9 M
Oleh : Charles
Jum'at | 07-10-2011 | 12:03 WIB
Bupati_Bintan_Ansar_Ahmad_SE,_MM__menyerahkan_bantuan_pada_nelayan_di_Community_Center_kecamatan_Gunung_Kijang.jpg Honda-Batam

Bupati Bintan Ansar Ahmad SE, MM  menyerahkan bantuan pada nelayan di Community Center kecamatan Gunung Kijang

BINTAN, batamtoday - Pemerintah Kabupaten Bintan menyerahkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) pada 50 kelompok Nelayan Miskin Pembudidaya ikan di 9 kecamatan dan 10 Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Kecamatan Srikuala Lobam dan Bintan Utara. 

Penyerahan bantuan Rp.9 Millyar itu diserahakan langsung Bupati Bintan Ansar Ahmad pada sejumlah kelompok nelayan dan KUB berlangsung di gedung Community Center Kawal Kecamatan Gunung Kijang beberapa waktu lalu.

Bupati Ansar Ahmad  mengatakan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) ini diberikan pada kelompk nelayan untuk kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Bintan.

Dari total Rp9 miliar dana bantuaan, Rp3 miliar diantaranya bersumber dari APBD Kabupaten Bintan, ditambah 6 miliar dana APBD Provinsi Kepri yang diberikan pada kelompk nelayan untuk kegiatan penguatan modal usaha perikanan tangkap masyarakat nelayan miskin, dan pembudidaya ikan bagi nelayan miskin yang ada di kabupaten Bintan.

"Selain dana bantuan dari kabupaten dan provinsi ini, kita juga nantinya akan mendapat bantuan sebesar Rp5 miliar yang bersumber dari Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Rp.1 miliar dana dari Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Ansar.

Dalam kesempatan itu, Ansar juga menghimbau, agar para nelayan bersyukur atas bantuan yang diberikan, dan berjanji akan terus mengembangkan dan membangun usaha pemberdayaan masyarakat nelayan tersebut.

"Minapolitan adalah dimana desa-desa nelayan akan kita kembangkan secara terpadu agar menjadi kota-kota yang modern, dengan dana Rp15 miliar dari daerah dan pusat akan kita gunakan dalam pengembangan progran Minapolitan ini," jelasnya.
 
Sebelumnya tambah Bupati, pemerintah kabupaten Bintan juga, telah memberikan sebanyak Rp16 miliar dana untuk pemberdayaan masyarakat, dalam mengembangkan 79 ribu bibit ikan kerapu melalui jaring polythalein, sekaligus meluncurkan Kabupaten Bintan sebagai Kabupaten Kerapu.

“Ikan Kerapu yang kita kembangkan saat ini di Pangkil sudah kita panen pada tahap pertama dengan hasil 3 ton, dan tahap kedua sebanyak 2 ton. Ke depan, dengan pemberian bantuan in, masyarakat nelayan dapat lebih mandiri, hingga tidak perlu lagi mendapat bantuan dari Pemerintah," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bintan Tatang Suhendra mengatakandari total bantuan Rp9 miliar bantuan dari Pemkab Bintan dan Provinsi Kepri itu digunakan untuk menunjang kegiatan penguatan modal usaha perikanan tangkap bagi nelayan miskin berupa bantuan sampan motor dan alat tangkap sebanyak 250 unit, dan dana yang bersumber dari Pemerintah Kabupaten Bintan sebesar Rp1,5 miliar digunakan untuk pengadaan sampan motor dan alat tangkap sebanyak 125 unit.

"Kita juga melaksanakan kegiatan penguatan modal usaha perikanan tangkap dan perikanan budidaya, bagi nelayan/pembudidaya miskin, dengan membeli kapal motor dan alat tangkap sebanyak 50 unit, pembelian KJA, kantong cadangan, rumah jaga, benih dan pakan sebanyak 10 paket," kata Tatang.

Dari dana kabupaten Bintan ini, Tatang mengatakan pihaknya juga melakukan pembelian kapal motor dan alat tangkap sebanyak 15 paket, pembelian KJA, kantong cadangan, rumah jaga, benih dan pakan sebanyak 9 paket.

Tatang menambahkan, tujuan pemberian bantuan langsung ini adalah untuk upaya peningkatan produksi, nilai tambah komoditas dan tumbuhnya wirausaha di bidang perikanan serta meningkatkan kemampuan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perikanan.

Di tempat terpisah, Dirjen Perikanan dan Kelautan Bambang Sutejo mengatakan, saat ini, para nelayan harus memiliki kartu identitas nelayan dan pemerintah pusat tahun ini telah membuat 265 ribu kartu nelayan se-Indonesia.

"Tahun depan diusahakan 1,5 juta kartu nelayan akan dibuat,"ujarnya.

Saat ini, tambah Bambang, Dirjen Perikanan Budidaya juga sedang mencanangkan program peningkatan produksi dari 4,7 juta ton tahun 2009 menjadi 16,8 juta ton pada tahun 2014 atau meningkat 353% selama 5 tahun. Hingga menjadikan Indonesia menjadi produsen produk perikanan terbesar di dunia pada 2015 mendatang.