Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Romo Magnis Cakap, Jangan karena Ada Ancaman, Natal Tidak Dirayakan Gembira
Oleh : Redaksi
Senin | 26-12-2016 | 14:02 WIB
Romo-Magnis.gif Honda-Batam

Rohaniawan Franz Magnis Suseno mengimbau agar umat Kristiani yang merayakan Natal tetap dalam kegembiraan meski muncul berbagai ancaman seperti terorisme.(Sumber foto: CNN)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Rohaniawan Franz Magnis Suseno mengimbau agar umat Kristiani yang merayakan Natal tetap dalam kegembiraan meski muncul berbagai ancaman seperti terorisme.

Menurut Romo Magnis, umat yang berada di dalam bimbingan Tuhan senantiasa memancarkan kegembiraan karena Tuhan selalu bersama mereka dengan kasih-Nya.

"Jangan karena ada berbagai ancaman, umat yang merayakan Natal jadi tidak gembira," ujar Magnis saat dihubungi, Minggu (25/12/2016).

"Justru dalam situasi ini, umat yang berada dalam bimbingan Tuhan memancarkan kegembiraannya, karena dalam situasi apapun Tuhan selalu bersama mereka dengan kasih-Nya," kata dia.

Apalagi, menurut Romo Magnis, hingga saat ini terbukti tak ada pihak yang mengganggu jalannya perayaan Natal tahun ini, meski muncul ancaman terorisme.

"Saya tidak melihat ada masalah. Tidak melihat ada pihak yang mengganggu. Tentu kewaspadaan aparat sangat tepat karena terorisme tak bisa diperhitungkan," kata dia.

"Saya juga hargai kesediaan umat lain membantu umat Kristiani agar dapat merayakan Natal dengan gembira. Mari saling menghormati dan menghargai," tutur Romo Magnis.

Sejumlah penangkapan terduga teroris terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Bahkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap dua terduga teroris di Purwakarta saat Natal, Minggu (25/12/2016).

Dua lainnya tewas dalam operasi penggerebekan pengembangan kasus terorisme di Jalan Ubrug, Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Kapala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Anton Charliyan menjelaskan, jika mereka tidak menyerang, maka polisi tidak akan mengeluarkan tembakan. Namun, karena terduga teroris melakukan penyerangan, polisi pun mengeluarkan tembakan.

Anton mengaku masih bertanya-tanya kenapa bisa di rumah terapung. Karena jika terduga teroris ini sampai meledakkan Waduk Jatiluhur, bisa memakan korban banyak.

Sumber: CNN
Editor: Udin