Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kolam Ikan 8x4 Meter Bernilai Rp579 Juta di DPRD DKI Mau Dibuat Begini
Oleh : Redaksi
Senin | 26-12-2016 | 12:55 WIB
Kolam-renang-di-jakarta.gif Honda-Batam

Dengan air yang tak keruh, kolam berhasil menciptakan kesan kesejukan pada taman dan rumah Anda. Untuk membuat suasana jadi lebih segar, Anda bisa menambahkan tanaman di sekitar kolam ikan.(Sumer foto: www.houzz.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sekretaris Dewan DKI, Muhammad Yuliadi menjelaskan, anggaran renovasi kolam di DPRD DKI yang mencapai Rp579 juta. Padahal, kolam tersebut berukuran sekitar 8x4 meter saja.

Yuliadi mengatakan, kolam tersebut memang akan didesain ulang. Saat ini, lantai dasar kolam tersebut terbuat dari keramik. Yuliadi mengatakan lantai dasar kolam tersebut akan diperdalam dan diganti materialnya.

"Kalau mau ditaruh (ikan) koi, bawahnya enggak boleh keramik karena bakal panas. Lalu harus ada spek kedalamannya, sirkulasinya," ujar Yuliadi ketika dihubungi, Senin (26/12/2016).

Kolam tersebut akan dibuat seperti kolam yang ada di depan pendopo Balai Kota DKI, tepatnya di depan kantor Gubernur DKI Jakarta. Kolam di depan Balai Kota memiliki kedalaman dan material yang sesuai untuk memelihara ikan.

Yuliadi mengatakan spesifikasi khusus serta desain dari kolam DPRD DKI akan dibuat oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI.

Belum tentu digunakan semua

Meski demikian, Yuliadi membantah bahwa anggaran Rp 579 juta itu akan dipakai seluruhnya. Dia mengatakan itu baru anggaran yang diusulkan saja. Saat ini, APBD DKI sedang dalam tahap evaluasi dari Kemendagri.

Jika kegiatan renovasi kolam disetujui Kemendagri, maka Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI akan membuat teknis perencanannya untuk menemukan nilai anggaran.

"Jadi bukan berarti Rp500 juta harus habis, enggak. Kalau habisnya Rp200 juta, ya kita pakai Rp200 juta," ujar Yuliadi.

Jika kegiatan tersebut tidak disetujui, maka tidak akan dikerjakan.

"Kalau disetujuin kita jalanin, kalau enggak ya tidak karena anggarannya enggak ada," ujar Yuliadi.

Sumber: CNN