Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Respons Pelanggaran AS, Iran Bikin Kapal Nuklir
Oleh : Redaksi
Rabu | 14-12-2016 | 10:02 WIB
Honda-Batam

Amerika Serikat dinilai Iran telah melanggar kesepakatan nuklir 2015. (Foto: Reuters/Mike Segar)

 

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Iran memerintahkan para ilmuwan untuk mulai membuat sistem kapal laut bertenaga nuklir. Tindakan ini adalah respons terhadap aksi Amerika Serikat yang mereka sebut telah melanggar perjanjian nuklir 2015.

 

Diberitakan Reuters, Rabu (15/12), sejumlah pakar nuklir mengatakan, jika aksi Presiden Hassan Rouhani ini dilaksanakan, Iran mesti memperkaya uranium ke tingkat kemurnian yang melebihi perjanjian tersebut.

Perjanjian nuklir itu sendiri bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran dunia akan rencana Iran membuat bom atom.

Pengumuman yang dibuat Rouhani menjadi reaksi konkret pertama Iran terhadap keputusan Kongres AS, bulan lalu, untuk memperpanjang beberapa sanksi untuk Teheran. Langkah ini juga membuat beberapa sanksi yang sebelumnya telah dicabut AS lebih mudah untuk diterapkan kembali.

Pihak Amerika Serikat menyatakan telah menyadari rencana Iran untuk membuat kapal laut Nuklir. Gedung Putih juga mencatat, langkah Iran ini akan dilakukan dalam kerangka komitmen yang telah disepakati Teheran.

"Pengumuman yang dibuat Iran hari ini tidak melabrak kesepakatan internasional untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir," kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest kepada wartawan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri John Kirby mengatakan Amerika Serikat meyakini Badan Energi Atom Internasional, yang meneliti situs nuklir Iran, mampu menganalisis kesesuaian Iran terhadap perjanjian tersebut.

"Banyak hal yang kita tidak tahu apa maksudnya," kata Kirby, merujuk pada pengumuman Rouhani. Dia menambahkan, program kapal laut nuklir adalah "usaha masif untuk negara manapun" yang mungkin butuh waktu berdekade untuk dapat direalisasikan.

Rouhani mendeskripsikan teknologi yang dia inginkan ini sebagai "pendorong bertenaga nuklir untuk digunakan pada transportasi laut." Namun, dia tidak mengatakan apakah yang dia maksud hanya kapal laut biasa atau juga kapal selam.

Pada 2012 lalu, Iran sempat menyatakan tengah mengerjakan proyek kapal selam bertenaga nuklir.

Perjanjian nuklir yang melibatkan Iran, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Inggris, Rusia dan China, membatasi pengayaan uranium dengan kemurnian di atas 3,67 persen selama 15 tahun.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani