Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Danrem Kepri Tegaskan Bibit Makar Harus Diberantas
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 02-12-2016 | 13:14 WIB
Danrem1.jpg Honda-Batam

Komandan Resor Militer (Danrem) 033 Wira Pratama Brigjen TNI Fachri. (Foto: Charles)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Komandan Resor Militer (Danrem) 033 Wira Pratama Brigjen TNI Fachri dan Wakapolda Kepri ‎Kombes Pol Didi Haryono mengatakan, sampai saat ini situasi dan kondisi di Kepri aman dan sangat kondusif.

 

"Sampai dengan saat ini situasi dan kondisi di Kepri sangat aman dan kondusif, mengenai aksi doa istiqosa 212 di Jakarta, di Kepri juga melakukan hal yang sama ," ujarnya usai mengikuti istiqosa di Masjid Nur Illahi Dompak Tanjungpinang, Jumat (2/12/2016).

Pelakasanaan doa dan zikir istiqosa dilaksanakan di Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepri dan seluruh pelosok Kecamatan di 7 Kabuapten/Kota meminta keselamatan, dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Istiqosa dilakukan sampai ke Pelosok Kecamatan," ujarnya.

Mengenai situasi teritorial perbatan Kepri, Fachri mengatakan berjalan dengan baik dan aman. Kepri sebagai wilayah terdepan dengan sejumlah negara akan terus melakukan pengamanan, hingga tidak ditemukan hal yang menonjol sebagai gangguan.

Disinggung mengenai penangkapan 10 aktivis yang diduga melakukan makar, Fachri mengatakan sangat mendukung apa yang dilakukan Kepolisian untuk memastikan dan memberangus bibit-bibit makar di Indonesia.

"Kami juga baru dapat informasi, dan sebagai alat negara kami mendukung kinerja Kepolisian, hingga jangan sampai ada bibit makar di Negara ini," ujarnya.

‎Wakapolda Kepri, Kombes Pol Didi Haryono ditempat yang sama menambahkan, kondusifitas kemanan harus terus dijaga dan dipelihara, dengan sinergitas semua elemen bangsa, mulai dari pemerintah daerah, TNI/Polri serta masyarakat, dan lembaga yang lain.

"Melalui peran kita semua, Kepri akan benar-benar aman dan kondusif sebagai mana yang kita harapkan saat ini," ujarnya.

Hal itu tambah Didi, bisa dilihat dari partisipasi dan peran masyarakat yang sangat ramai mengikuti istiqosa dengan satu harapan meminta keselamatan pada Allah Swt, terhadap bangsa dan masyarakat Indonesia.

Sementara terkait dengan penangkapan 10 Aktivis yang diduga akan melakukan makar dan menjatuhkan Presiden dan Wakil Presiden, Didi Haryono menyatakan, negara Indonesia adalah negara hukum dan apa yang dilakukan Polri, atas dugaan makar yang dilakukan orang-orang tersebut tentunya juga sesuai dengan mekanisme dan aturan hukum yang berlaku.

"Negara kita adalah negara hukum dan setiap masyarakat dan aparatur negara, juga harus melaksanakan sesuatu hal dengan aturan dan koridor hukum yang berlaku," ujarnya.

Editor: Yudha