Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Singapura Peserta Internasional Spartan Race Lagoi, Tewas!
Oleh : Harjo
Senin | 21-11-2016 | 08:36 WIB
rintanganspartan.jpg Honda-Batam

Inilah salah satu rintangan peserta Spartan Race Lagoi Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Warga negara Singapura peserta Bintan Spartan Race, Syed Mohamed Yusof (36), tewas saat mengikuti iven internasional tersebut. Ia meninggal dunia di kawasan pariwisata internasional Lagoi Bay, Bintan Resort, Sabtu(19/11/2016) sekitar jam 18.30 Wib.

Tewasnya Syed Mohamed Yusof, diduga akibat tenggelam saat melewati rintangan kolam, sebagai salah satu rintangan yang harus dilewati dari puluhan rintangan. Selain itu, peserta harus melewati berbagai rintangan lain, yaitu melewati monkey bar, mengangkat bola besi, mengangkat barbel, maupun melewati api, juga melewati kolam.

Syed Mohamed Yusof sempat dilarikan ke RSUD Kepri Batu 8 Tanjungpinang, tiba pada jam 19.45, dan jenazah dipulangkan ke Singapura melalui pelabuhan internasional Sri Bintan pura (SBP) Tanjungpinang, Minggu (20/11) pagi.

Kepala Sub Bagian Humas RSUD Kepri Batu 8 Tanjungpinang, Safei, mengatakan, pada saat Syed Mohamed Yusof tiba di RSUD Kepri Batu 8 Tanjungpinang, dokter yang memeriksa mendapati korban sudah meninggal dunia.

"Sewaktu masuk rumah sakit dinyatakan sudah meninggal dunia. Saat ini jenazahnya sudah dikirim ke Singapura," kata Safei, di Tanjungpinang, Minggu (20/11/2016).

Kepala Kepolisian Resort (Polres) Bintan AKBP Febrianto Guntur Sunoto, mengatakan, penyebab kematian Syed Mohamed Yusof belum diketahui. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum dari RSUD Kepri Batu 8 Tanjungpinang.

"Masih menunggu hasil visum pihak rumah sakit," kata Guntur.

Tewasnya seorang peserta dari 3.300 peserta yang berasal dari 25 negara ini, menjadi preseden buruk penyelenggaraan iven sport tourism di Lagoi, Bintan Resort.

Apalagi, menurut informasi yang dihimpun, pertolongan pertama terhadap korban bukan ditangani dokter dari Singapura, tapi oleh perawat. Meskipun organizer iven ini berasal dari Singapura. Pada saat dimintai keterangan, perawat tersebut bukanlah lulusan sekolah keperawatan di Singapura.

Sementara itu, Vice President Director PT BRC, anak perusahaan dari Gallant Venture berpusat di Singapura, Frans Gianto Gunara, selaku salah satu penyelenggara, saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM terkait kasus tersebut, belum memberikan jawaban.

Editor: Dardani