Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Studi, Rokok Elektrik Beraroma Hasilkan Uap Beracun
Oleh : Redaksi
Selasa | 15-11-2016 | 11:26 WIB
Rokok-Elektrik1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi Rokok Elektrik.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebuah penelitian di Nevada, Amerika Serikat, menemukan bahwa menghisap rokok elektrik beraroma dapat menghasilkan campuran formaldehida (formalin) dan karsinogen yang berbahaya.

 

Para periset dari Desert Research Institute itu mendapati bahwa alkanal beracun terbentuk ketika cairan beraroma terpapar panas sebelum menghasilkan uap.

Saat ini berbagai aroma rokok elektronik telah dijual. Beberapa di antaranya pun menggunakan aroma manis, yang ditargetkan dapat membuat anak-anak tergiur.

"Masih belum diketahui bagaimana bahan-bahan beraroma dalam cairan rokok elektrik ini dapat menyebabkan uap beracun. Hasil penelitian kami menunjukkan adanya produksi alkanal beracun itu tergantung pada konsentrasi senyawa aroma," kata salah satu periset, Profesor Andrey Khylstov.

Dilansir dari Independent, para peneliti menguji lima aroma berbeda dengan tiga rokok elektrik, yaitu sebuah cartomizer dan dua buah clearomizer.

Clearomizer adalah tabung atau tempat liquid yang semi transparan dan transparan, sehingga dapat melihat sisa liquid secara mudah.

Dalam laporannya di jurnal Environmental Science & Technology, Khylstov mengatakan satu hembusan rokok elektrik beraroma yang diuji terpapar ke perokok dengan tingkat alkanal yang berbahaya.

"Dari hasil ini perlu dilakukan investigasi lebih lanjut soal aroma dan formasi alkanal dan bahan-bahan berbahaya lainnya yang ada di rokok elektrik," ujarnya.

Penelitian ini juga menguji konsentrasi aroma yang berbeda-beda dan cairan rokok elektrik yang tanpa aroma. Dari semua eksperimen, rokok elektrik beraroma memproduksi lebih banyak alkanal. Penggunaan aroma yang tinggi, berarti sama dengan produksi alkanal yang juga tinggi.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Masyarakat di Inggris menemukan bahwa rokok elektrik 95 persen tidak lebih berbahaya dibanding tembakau. Catatan itu pun sempat menganggap rokok elektrik dapat membantu perokok tembakau berhenti.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha