Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menyambangi Asrama Mahasiswi Kepri di Malang
Oleh : Saibansah
Senin | 14-11-2016 | 08:00 WIB
tiamahasiswaunibraw.jpg Honda-Batam

Tia, mahasiswi Universitas Brawijaya Malang asal Batam. (Foto: Saibansah)

MENYAKSIKAN kesibukan para mahasiswa dan mahasiswi asal Provinsi Kepri di Malang Jawa Timur siang itu, menyiratkan optimisme yang tinggi. Ya, mereka adalah anak-anak Melayu yang siap menatap masa depan. Berikut ini catatan wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah seusai menyambangi Asrama Mahasiswi Kepri di Malang.

 

Jumat, 11 November 2016, seusai sholat Jumat, puluhan mahasiswa dan mahasiswi asal Provinsi Kepri di Asrama Putri IKAPEMA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau) Malang tengah sibuk. Ada yang sedang memotong daun kelapa, ada yang tengah mengaduk adonan, sebagian lainnya membersihkan bahan-bahan makanan. Mereka lesehan duduk bersama di bagian samping asrama.

Memang, mereka tidak sedang sibuk dengan kegiatan kuliah. Tapi, kegiatan mereka itu adalah bagian dari kegiatan mereka di kampus, Universitas Brawijaya Malang.

"Kami mau bikin otak-otak khas Tanjungpinang, kami mau ada kegiatan bazar di kampus," ujar Tia, mahasiswi semester pertama Universitas Brawijaya Malang kepada BATAMTODAY.COM.

Tampak sekali suasana guyub dan penuh kekeluargaan sebagai sesama mahasiswa perantau asal Kepri di Asrama Putri IKAPEMA Kepri Malang siang itu.

Tinggal di asrama ini, lanjut mahasiswi asal Sei Panas Batam itu, cukup nyaman dan murah. Bayangkan, biaya kos hanya Rp100 ribu per bulan. "Sudah ada wifi-nya, sudah gitu sudah ada dapur dan free kompor gas lagi," kata Tia lagi.

Memang, keberadaan asrama mahasiswi dan asrama mahasiswa yang berbeda lokasi itu, sangat membantu para mahasiswa asal Kepri. Karena di sekitar kampus Universitas Brawijaya Malang yang tak jauh dengan kampus Universitas Muhammadiyah Malang dan Univesitas Islam Malang, harga kos untuk mahasiswa sudah jauh di atas Rp100 ribu.

Tapi, dengan perhatian Pemerintah Provinsi Kepri, maka para mahasiswa asal Kepri itu sangat terbantu. Maka, mereka pun dapat dengan aktif melakukan berbagai kegiatan positif. Karena uang saku mereka tidak terkuras hanya untuk bayar uang kos.

Seperti pada hari Sabtu dan Minggu, 15 dan 16 Oktober 2016 lalu, IKAPEMA Kepri-Malang mengadakan Diklat. Kegiataan ini diikuti oleh 55 orang dan merupakan Program Kerja dari Pengurus Harian yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Tahun ini merupakan Diklat IKAPEMA Kepri-Malang yang ke-13.

Diklat tahun ini diadakan sama seperti tahun sebelumnya, yakni di Padepokan Bikrul Tazkiyah Dieng Atas Kabupaten Malang dan mengangkat tema, "Menanamkan Rasa Kekeluargaan dan Meningkatkan Jiwa Kepemimpinan serta Membentuk Karakter yang Cinta akan Budaya”.

Seolah tak ingin tercabut dari akar budayanya, IKAPEMA Malang juga telah memiliki mars yang penggalan liriknya adalah, "semangatku, semangatku takkan kurebahkan di sini, tanah Melayu, tanah Melayu takkan hilang di bumi..."

Simak: Mars IKAPEMA Malang di https://www.youtube.com/watch?v=2mAx7amhZgc

Mars itu terus mereka nyanyikan dalam setiap kegiatan bersama yang mereka gelar. Itulah, generasi penerus Kepri yang tengah berjuang menimba ilmu di tanah yang berhawa sejuk.

Ya, tanah Melayu tengah menunggu kehadiranmu wahai mahasiswa Kepri.

Editor: Dardani