Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Enggan Pakai Kondom, Para Suami di Bintan Rendah Kesadaran Sukeskan KB
Oleh : Ismail
Selasa | 08-11-2016 | 18:50 WIB
pemasangan-alat-kontasepsi.gif Honda-Batam

‎Pemasangan alat kontrasepsi KB menggunakan Implan (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Kabupaten Bintan, Kartini menyebut, tingkat pemakaian alat kontrasepsi berupa kondom di Bintan kurang diminati.

Perbandingan antara suami dan istri pun masih terpaut jauh. Padahal, pemakaian kondom bagi para suami merupakan salah satu upaya menyukseskan Program Keluarga Berencana (KB).

"Dari 40 istri (Gunakan Alat Kontrasepsi hanya sekitar 15 suami yang memakai Kondom. Faktanya para suami masih kurang meminati penggunaan kondom saat berhubungan intin," ujar Kartini usai melakukan penandatanganan MOU bersama Kantor Kemenag Bintan tentang Pelaksanaan Program Kependudukan Keluarga melalui Kegiatan Pembinaan dan Penasehatan Calon Pengantin di Balai Desa Toapaya Selatan, Selasa (8/11/2016).

Menurut Kartini, untuk menyukseskan program KB di Bintan, pihaknya sudah melakukan beberapa cara. Di antaranya, membagikan kondom gratis ke pusat-pusat kesehatan di Bintan.

"Ada pembagian kondom, cuman tidak banyak," tambahnya.

Untuk itu, ia pun mengajak para suami untuk ikut serta menyukseskan program KB yang sudah sejak lama dicanangkan pemerintah, setidaknya untuk mendukung program KB supaya mau memakai alat kontrasepsi saat berhubungan intim.

Selain itu, Kartini menyebut, program KB yang banyak diminati di wilayah Bintan masih didominasi para istri dengan menggunakan pil KB serta suntik KB. Sementara untuk penggunaan Implan masih banyak para istri yang merasa ketakutan. Dengan alasan, harus menanamkan alat kontrasepsi ke dalam tubuh dengan menjalani operasi kecil pada bagian lengan tangan.

Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri, Uliantina Meity berpendapat, program KB yang saat ini dilaksanakan masih dirasa kurang adil. Karena, hanya diberikan kepada kaum wanita/istri. Sedangkan, para pria/suami masih terkesan kurang minat.

"Ya gak adil, istri sudah mengandung anak nanti harus menyusui lagi. Seharusnya para bapak-bapak ikut program KB juga biar adil," tuturnya.

Ia menambahkan, jika para suami menyanyangi istri, seharusnya juga ikut dalam program KB tersebut.

"Perbandingannya sangat jauh sekali, masih banyak para istri yang menggunakan alat kontrasepsi daripada para suami," tutup Meytia.

Editor: Udin