Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Joint Sailing Mahasiswa UIR dan Lantamal IV Tanjungpinang
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 29-10-2016 | 11:32 WIB
Joint-Sailing-UIR1.jpg Honda-Batam

Mahasiswa jurusan Hukum Internasional Universitas Islam Riau, Pekanbaru, bekerjasama dengan Lantamal IV Tanjungpinang mengikuti kuliah lapangan dan Joy Sailing. (Foto: Dispen Lantamal IV Tanjungpinang)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Sebanyak 57 mahasiswa jurusan Hukum Internasional Universitas Islam Riau, Pekanbaru, bekerjasama dengan Lantamal IV Tanjungpinang mengikuti kuliah lapangan dan Joy Sailing menggunakan KRI Halasan-630 berlangsung di perairan Kepulauan Riau, Sabtu (29/10/2016).

Rombongan yang dipimpin Dekan Fakultas Hukum UIR, Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH, MCL dan beberapa dosen pendamping sebelum embarkasih ke kapal perang mendapat pengarahan tentang situasi yang ada di kapal perang.

Menurut penuturan salah satu mahasiswa kuliah lapangan dan Joy Sailing ini yang pertama dilakukan FH UIR sejak jurusan HI dibuka, dan pertama kali dilakukan perguruan tinggi di Riau. Mereka sangat berterima kasih kepada Danlatamal IV Laksma TNI S.Irawan,S.E. yang sudah memberi kesempatan kepada FH UIR bekerjasama dalam program Joint Sailing.

"Kegiatan ini memberikan pengalaman yang berharga bagi kami sebagai mahasiswa," ungkapnya.

Kuliah lapangan bagi mahasiswa HI sangat penting karena akan membuka wawasan dan cakrawala pandang para mahasiswa semester akhir ini yang melaksanakan KKN. Disamping berlayar para mahasiswa mendapatkan beberapa materi yang disampaikan oleh beberapa perwira yang ada di KRI Halasan-630 tentang wilayah perbatasan laut.

Selain mengikuti kuliah lapangan, mahasiswa HI dan Dosen FH UIR juga sehari sebelumnya menggelar seminar bersama dengan Fakultas Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dengan tajuk "Penegakan Hukum Kedaulatan Negara Kepulauan dalam Perspektif Perbatasan NKRI".

Menurut Syafrinaldi Fakultas Hukum UIR, buah pikir dalam seminar ini menjadi relevan karena kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memberi prioritas pada pembangunan di kawasan maritim.

"Kita tau Provinsi Riau dan Kepulauan geografisnya sangat strategis. Selain memiliki kawasan laut yang sangat luas daerahnya juga berbatasan langsung dengan negara tetangga. Kedua wilayah ini sejak zaman dulu sampai sekarang telah menjadi pintu gerbang dunia internasional," kata Syafrinaldi.

Editor: Yudha