Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penyelundupan Miras Diduga Libatkan Oknum TNI

Dua Orang Berseragam Polisi Militer Datangi Kantor BC Tanjungpinang
Oleh : Charles/Dodo
Sabtu | 24-09-2011 | 10:55 WIB
alcohol-drink2.jpg Honda-Batam

Ilustrasi minuman keras impor. (Foto: Istimewa)

TANJUNGPINANG, batamtoday - Penyelundupan ratusan karton miras impor ilegal yang berhasil ditegah aparat Bea dan Cukai (BC) Tanjungpinang pada Rabu (21/9/2011) lalu diduga melibatkan oknum perwira menengah TNI.

Pantauan batamtoday di Kantor BC Tanjungpinang, kemarin sekitar pukul 15.30 WIB mendapati dua orang berseragam Polisi Militer terlihat mendatangi kantor tersebut.

Kepala Seksi Penindakan dan Pencegahan (P2) BC Tanjungpinang, Erwin Krisna membenarkan kalau dua orang berseragam Polisi Militer dari sebuah angkatan itu, baru saja bertamu dengannya. Namun Erwin Krisna sendiri juga enggan membeberkan tujuan dan maksud kedatangan dua orang berpakaian berdinas lengkap tersebut.

"Memang baru dari sini, mengenai maksud dan tujuan nggak mungkin saya katakan dong," kata Erwin singkat pada batamtoday, Jumat (23/9/2011).    

Informasi yang diperoleh batamtoday, penangkapan ratusan karton miras ilegal merk Jack Daniel, Red Label dan Chivas yang dilakukan patroli BC Tanjungpinang, beberapa waktu lalu melibatkan salah seorang oknum perwira menengah dari sebuah kesatuan TNI di Tanjungpinang.

Sumber terpercaya batamtoday menyebutkan ratusan karton miras impor itu rencananya akan dibawa dari Tanjung Uban ke Pelabuhan Kijang, guna dikirim ke Jakarta menggunakan Kapal Pelni. Saat masih di Batam, ratusan karton miras itu sempat dibidik aparat Polda Kepri namun lolos.

Hingga berita ini, diturunkan sejumlah petinggi TNI yang ada di Tanjungpinang, yang berusaha dikonfirmasi batamtoday, atas dugaan keterlibatan oknum perwira menengah TNI ini, belum dapat memberikan penjelasan.

Komandan Lantamal IV TNI-AL Tanjungpinang Kolonel Laut (P) Darwanto maupun Kadispen Lantamal IV Tanjungpinang Mayor Laut (P) J. Sitanggang yang dikonfimasi juga enggan untuk memberikan tanggapan.