Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kanibalisme di Penjara Venezuela, Napi Dibunuh dan Dimakan
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-10-2016 | 11:28 WIB
ilustrasipenjara1.jpg Honda-Batam

Ilustrasi. (Foto: net)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang pria Venezuela mengaku putranya yang tewas di penjara adalah korban pembunuhan. Tidak hanya itu, dia mengatakan putranya menjadi korban kanibalisme dalam drama penyanderaan pada September lalu.

Juan Carlos Hererra mengatakan kepada media, Senin (17/10/2016), bahwa putranya Juan Carlos Hererra Jr, yang dipenjara sejak 2015 karena perampokan telah dibunuh dengan sadis oleh puluhan orang di Pusat Tahanan Tachira. Hererra mengetahui ihwal kematian anaknya dari seorang tahanan lain.

"Putra saya dan napi lainnya ditangkap oleh 40 orang, ditikam, digantung hingga berdarah, lalu Dorancel menjagalnya untuk memberi makan semua tahanan," kata Herrera, dikutip The Telegraph.

Dorancel Vargas yang disebut Herrera adalah pelaku kejahatan kanibalisme yang ditahan sejak tahun 1999. Vargas yang dijuluki El comegente (pemakan manusia) didakwa telah membunuh dan memakan lebih dari 40 orang di Venezuela. Di pengadilan, dia hanya mengaku memakan 10 orang dalam waktu dua tahun sebelum ditangkap.

"Napi yang berbicara kepada saya mengatakan mereka dipukuli dengan palu untuk dipaksa memakan daging kedua tahanan," ujar Herrera.

"Yang paling membuat sakit hati adalah karena tidak bisa menguburkan putra saya secara Kristen. Saya mohon berikanlah setidaknya tulang belulangnya agar bisa dimakamkan," lanjut dia.

Peristiwa itu diduga terjadi saat kerusuhan pecah di penjara tersebut pada 8 September lalu. Delapan pengunjung dan dua sipir disandera dalam peristiwa itu. Tahanan mengamuk karena penjara yang terlalu penuh - 350 napi disesaki di lapas yang seharusnya hanya bisa menampung 120 orang.

Di tengah krisis ekonomi, berita kematian napi akibat kelaparan juga bermunculan di Venezuela.

Seorang sumber kepolisian membenarkan adanya kanibalisme dalam peristiwa itu. "Dua napi hilang. Para tahanan memotong mereka dan memberikan tahanan lainnya makan [dari tubuh napi], mereka membuang tulangnya. Dorancel yang memotong dagingnya," kata seorang polisi yang tidak disebut namanya.

Menteri lembaga pemasyarakatan Venezuela, Iris Varela, membantah kanibalisme tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Sebuah koran berbahasa Spanyol di Venezuela, Periodista Digital, menuliskan bahwa Vargas memiliki keahlian mengerikan dalam memasak korbannya.

"Dia punya keahlian membuat empanada [sejenis pastel] dari tubuh korbannya, yang diisi dengan bagian otot," tulis Periodista Digital.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha