Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Tangkap 4 Warga Malaysia Penjual Buku Palu Arit
Oleh : Redaksi
Senin | 03-10-2016 | 15:02 WIB
buku-komunis.gif Honda-Batam

Empat warga Malaysia ditangkap saat ikut serta pada Indonesia International Book Fair di Jakarta. Alasannya, mereka menjual buku tentang manifesto komunis. (Screenshoot via Instagram/@thukulcetak)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepolisian menangkap empat warga negara Malaysia yang menjadi peserta Indonesia International Book Fair (IIBF) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu (1/10) lalu. Buku berjudul Manifesto Komunis, Karl Marx dan Friedrich Engles bersampul palu arit merupakan dasar penangkapan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, empat warga Malaysia itu adalah Zul Fikri Zamir (31), Sakri (51), Mohamad Rozla (46), dan Khairul Nizam (45).

Polda Metro mencatat Zul Fikri sebagai perwakilan penerbit Thukul Cetak. Di dunia sastra, Zul Fikri dikenal antara lain karena menulis Sekolah Bukan Penjara, Universiti Bukan Kilang.

Sementara itu, Sakri dicatat sebagai penyewa lapak. Rozla dan Khairul disebut bekerja sebagai penjaga booth.

"Bhabinkamtibmas menerima laporan masyarakat. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata betul ada penjualan buku gambar palu arit terbitan Malaysia," ujar Awi, Senin (3/10).

"Mereka tidak tahu kalau palu arit di Indonesia itu sensitif," ujarnya.

Setelah menjalani pemeriksaan di Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya, keempat warga Malaysia itu diserahkan ke pihak Imigrasi.

Senin ini, Polda Metro Jaya rencananya akan memeriksa penanggung jawab pameran buku itu. Awi berkata, kepolisian ingin memastikan ada tidaknya unsur kesengajaan sehingga warga Malaysia dapat menjual buku bergambar palu arit di Indonesia.

"Ditintelkam akan lakukan pemanggilan. Kami akan interogasi, sebenarnya seberapa jauh permasalahan ini," tutur Awi.

IIBF digagas Ikatan Penerbit Indonesia. Pameran itu terselenggara, antara lain berkat kerja sama dengan sejumlah lembaga pemerintah seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Pemprov DKI Jakarta.

Beberapa institusi negara turut membuka lapak pada pameran tersebut. Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan salah satunya.

Komisioner komisi antikorupsi Saut Situmorang mengisi forum Wisata Literasi dan Budaya KPK pada pameran itu.

Bukan hanya Saut, beberapa tokoh nasional seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno juga menjadi pembicara pada pameran buku yang masuk kalender International Publisher Association itu.

Tahun 2016, Malaysia menjadi tamu kehormatan pada gelaran IIBF. Mengutip situs IIBF, negara itu membawa 18 penerbit ke JCC, termasuk Thukul Cetak.

Sumber: CNN
Editor: Udin