Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waduh, Diimingi Seks, Imigran Ini Dicuri Ginjalnya
Oleh : Redaksi
Senin | 05-09-2016 | 10:50 WIB
operasiginjal.jpg Honda-Batam

Ilustrasi operasi ginjal. (Foto: Getty)

 

BATAMTODAY.COM, Kairo - Para imigran asing yang lari dari konflik di negaranya menjadi sasaran para pedagang organ ilegal di Mesir. Imigran ini diimingi uang, transportasi, bahkan seks agar mau diambil ginjalnya.

 

Praktik yang dilaporkan di British Journal of Criminology dan dikutip Reuters akhir pekan lalu menunjukkan bahwa prostitusi digunakan sebagai alat tawar para pedagang organ ilegal dengan imigran asing.

"Seorang muncikari menggunakan jasa pekerja seks sebagai daya tawar ketika menegosiasikan bayaran dengan penjual dan pembeli. Semalam dengan pekerja seks ditawarkan untuk membujuk seseorang menjual organ mereka," ujar laporan tersebut.

Berdasarkan penelitian Rumah Sakit Universitas Erasmus MC di Rotterdam, Belanda, perdagangan organ dilarang di Mesir, namun negara ini telah menjadi salah satu tujuan pembelian ginjal, bersama dengan India, Pakistan dan Rusia.

April lalu, gambar mayat imigran Somalia di pantai Mesir muncul di media sosial. Tubuhnya memperlihatkan bekas-bekas pencurian organ.

Pada Juli, koran Inggris melaporkan bahwa imigran Afrika dibunuh untuk diambil organnya di Mesir jika mereka tidak mampu membayar para penyelundup.

"Penyelundup di Mesir bisa mengeluarkan organnya dan memindahkannya dengan kantung tertutup," kata seorang penyelundup yang ditahan, Nouredin Atta, kepada Times.

Peneliti di British Journal of Criminology, Sean Columb, menghabiskan berminggu-minggu di Kairo untuk mewawancara pedagang dan donor organ yang kebanyakan dari Sudan.

Membeli ginjal memang dilarang di Mesir, namun operasi transplantasi diperbolehkan. Columb, dosen hukum di Universitas Liverpool, Inggris, mengatakan ginjal dijual secara ilegal hingga US$100 ribu atau lebih dari Rp1,3 miliar. Seorang dari 13 donor ginjal mengaku kepada Columb dia hanya mendapat bayaran sekitar US$4.500, hampir Rp60 juta, untuk organ tubuhnya.

Transplantasi organ ini kebanyakan tidak tercatat, dan Kementerian Kesehatan Mesir belum mengomentari laporan tersebut. Selain itu, dokter bedah juga tutup mulut karena mereka tidak berkewajiban melaporkan tindak transplantasi.

Mesir merupakan salah satu negara tempat transit imigran menuju Eropa. Data Organisasi Migrasi Internasional menunjukkan, sekitar 10 ribu imigran dari Afrika Utara berlayar ke Italia dari Mesir sejak awal tahun ini.

Kondisi imgiran yang kekurangan uang untuk melanjutkan perjalanan membuat mereka rawan diperalat. Seorang imigran wanita dalam laporan Columb mengaku dicuri ginjalnya dengan paksa.

Pengangkatan ginjal itu membuat dia kerap mengalami sakit perut. Kini dia tidak punya pilihan lain untuk mencari nafkah selain menjadi pekerja seks.

Seorang wanita donor lainnya mengaku diancam setelah dia mengurungkan niatnya menjual ginjal. "Dia mengatakan kepada pedagang (dari Mesir dan Sudan) tidak jadi melakukan operasi, namun dia dipaksa dengan dikatakan sudah terlambat karena cek kesehatan dan bedan sudah dibayar," ujar laporan Columb.

Menurut Laporan Global Perdagangan Manusia Badan Narkotika dan Kriminal PBB, UNODC, tahun 2014 menyebutkan ada 12 negara yang dilaporkan memperdagangkan orang untuk diambil organnya antara 2010 dan 2012.

Orang yang diambil ginjalnya mencakup 0,2 persen dari kasus perdagangan manusia.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani