Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ada Lima Strategi yang bisa Diterapkan Kepala Daerah Wujudkan Smart City
Oleh : Irawan
Minggu | 04-09-2016 | 10:17 WIB
Tjahjo_Kumolo.jpg Honda-Batam

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo

BATAMTODAY.COM, Bandung - Smart city adalah suatu konsep penataan kota secara terintegrasi dengan cakupan pembangunan yang cukup luas yang dipadukan dengan perkembangan teknologi. Lantas bagaimana strategi mewujudkan smart city itu?

 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan ada lima strategi yang dapat diterapkan kepala daerah dalam mewujudkan smart city. Pertama, penyediaan sarana dan prasarana dasar perkotaan sesuai dengan tipologi fungsi dan peran kotanya. Kedua, menyediakan dan meningkatkan sarana perekonomian, khususnya di sektor perdagangan jasa, termasuk perbaikan pasar tradisional, koperasi, dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Ketiga, meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan sosial budaya. Keempat, meningkatkan sarana permukiman beserta sarana prasarana yang layak dan terjangkau diimbangi dengan pengembangan sistem transportasi publik yang terintegrasi dan multimedia sesuai tipologi kota dan kondisi geografisnya.

“Kemudian, meningkatkan keamanan kota yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” kata Menteri Tjahjo pada acara Smart City Forum di Bandung, Sabtu (3/9/2016).

Tujuan smart city, jelas Tjahjo, adalah menciptakan perencanaan dan pengembangan kota yang layak huni dan lebih baik di masa depan. Selain itu, meningkatkan produktifitas daerah dan daya saing ekonomi.

Setidaknya, lanjut Tjahjo, ada enam konsep smart city, yaitu smart economy (cerdas ekonomi), smart mobility (cerdas mobilitas), smart environment (cerdas lingkungan), smart government (cerdas pemerintahan), smart living (cerdas kehidupan), dan smart people (cerdas manusia).

Kebijakan pemerintah sendiri dalam mendukung smart city adalah pemenuhan standar pelayanan perkotaan di 12 kawasan metropolitan.

“Dua puluh kota sedang dan 10 kota baru di Jawa-Bali dijadikan pengendali kota (buffer zone),” tutur Tjahjo.
Ada pun kunci dalam mewujudkan smart city tersebut, sambung Tjahjo, ada dua. Yakni, pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Editor: Surya