Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kemenkes akan Intensifkan Pengawasan Pintu Masuk Cegah Penularan Virus Zika dari Singapura
Oleh : Irawan
Selasa | 30-08-2016 | 12:02 WIB

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengintensifkan pengawasan seluruh pintu masuk NKRI dalam rangka mengantisipasi penularan virus Zika yang ditemukan di Singapura.

Hal ini disampaikan oleh Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan, dr H Mohamad Subuh, MPM. Menurutnya, instruksi untuk meningkatkan surveilance telah dikeluarkan sejak tadi pagi.

"Saya telah keluarkan surat perintah kepada seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan yang ada di seluruh pintu masuk, untuk melakukan surveilans dan pemantauan lebih teliti lagi," kata dr Subuh dalam rilisnya kepada wartawan, Selasa (30/8/2016).

Surveilance dilakukan dengan memberikan health alert card, yakni secarik kartu yang berisi sejumlah informasi. Kartu ini diberikan kepada siapapun yang masuk ke Indonesia melalui Singapura.

"Apabila dalam waktu 10 hari anda di rumah, anda mengalami demam dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit, maka segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti Puskesmas atau rumah sakit dengan harus membawa kartu tersebut," lanjut dr Subuh.

Pemberian kartu semacam ini dinilai lebih tepat dalam mendeteksi dugaan infeksi virus Zika, dibandingkan dengan memasang Thermal Scanner. Pasalnya, Zila memiliki masa inkubasi selama 7-10 hari sehingga tidak selalu bisa dideteksi dengan Thermal Scanner.

Sementara itu pakar virologi dari School of Chemistry and Molecular Bioscience University of Queensland, Prof Paul Young kepada detikHealth menyebut Asia Tenggara punya populasi vektor yang menularkan Zika cukup tinggi. Virus ini ditularkan oleh nyamuk yang sama dengan virus Dengue, yakni nyamuk Aedes.

Sangat terbatasnya data infeksi Zika di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menurutnya cukup menarik karena dengan populasi vektor yang tinggi maka seharusnya penularan virus ini seharusnya sangat mudah terjadi. Diyakini, kemiripan Zika dengan golongan flavavirus lain termasuk Dengue membuat diagnosis yang tepat seringkali sulit untuk dilakukan.

"Diagnosis cepat dan spesifik paling dibutuhkan pada saat ini untuk bisa mendeteksi Zika," kata Prof Young, ditemui baru-baru ini di Queensland.

Editor: Surya