Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspadai Penyebaran dari Singapura

Waspadai Virus Zika, Pelabuhan Internasional akan Dipasang Alat Thermoscan
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 30-08-2016 | 08:15 WIB
Tjetjep1.jpg Honda-Batam

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana.

BATAMTOMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengatakan, antisipasi dan pencegahan wabah dan penularan virus Zika, yang saat ini telah terdeteksi di Singapura, perlu ditanganai dan diwaspadai bersama.

Sesuai standard penanganan yang telah ditetapkan Kementeriaan Kesehatan, mulai hari ini, Selasa (30/8/2016), seluruh penumpang yang akan berangkat dan tiba di Pelabuhan Internasional di Kepri, akan diberikan kartu kewaspadaan atau alert card. Sehingga bagi penumpang yang baru tiba di pelabuhan internasional di Kepri dan mengalami gejala panas demam agar dapat segera melaporkan kondisinya.

"Jadi bagai penumpang yang mau berangkat, dan yang baru datang, harus mengisi alert card, atas gejala yang dialami. Dan jika diberitahukan memiliki gejala, maka orang tersebut harus segera diperiksa secara intensif di rumah sakit yang sudah direkomendasikan," ujarnya kepada BATAMTODAY.COM, Senin (29/8/2016).

Selain pembagian alert card, bagi warga yang bepergian ke Singapura, saat tiba di pelabuhan internasional di seluruh Provinsi Kepri, juga akan dilakukan pemeriksaan dengan thermoscan di pelabuhan oleh petugas kesehatan pelabuhan dan tim medis yang nantinya disiagakan di pelabuhan.

"Jadi kalau ada warga dan tamu dari luar yang masuk ke wilayah Kepri, seluruhnya akan dilakukan pemeriksaan dengan thermoscan. ‎Dan kalau ada tanda tertentu pada warga dan orang tersebut, selain dilakukan pemeriksaan dan keluhan gejala mengarah ke demam, akan direkomendasikan untuk dirujuk dan ditanganai ke rumah sakit," jelasnya.

Tjetjep juga berharap, semua masyarakat dan tamu yang tiba di seluruh pelabuhan internasional di Kepri, dapat memaklumi dan bekerja sama untuk mengantisipasi wabah virus Zika yang telah ditemukan di Singapura.

"Tentrunya kita semua harus bersama-sama mewaspadai dan melakukan langkah-langkah antisipasi di daerah kita. Karena sebagaimana kita ketahui, setiap hari ratusan penumpang datang dan pergi dari Kepri dan dari Singapura‎, dan memang potensi penyebaranya untuk Provinsi Kepri sangat mungkin bisa terjadi," ujarnya.

Langkah lainya, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Kesehatan Pelabuhan di sejumlah pintu masuk di Kepri, juga akan melakukan sosialisasi, kepada setiap warga masuarakat, hingga selain mengenal gejala, pelaksanaan pencegahan juga dapat dilakukan secara bersama-sama.

"Secara umum, penyebaran Virus Zika sama seperti demam berdaraha, yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. Oleh sebab itu, pencegahan dengan program pemberantasan sarang nyamuk melalui Gerakan 3M," ujarnya.

Gerakan 3M harus terus disosialisasikan untuk dilakukan seluruh masyaraat, karena nyamuk aedes aegypti, ‎menyebar melalui perkembangbiakan dari daerah satu ke daerah lainya. Oleh sebab itu, pencegahaan dengan 3M (Menutup rapat Wadah Air, agar nyamuk tidak Masuk bertelur, Menguras Bak Mandi, agar nyamuk tidak bersarang, serta Menimbun kaleng atau wadah kosong yang dapat berisi air kedalam tanah agar nyamuk tidak menemukan tempat untuk bertelur.

"Selain itu di Kabupaten/kota juga akan dilakukan pendataan kekuatan Logistik, berupa Foging, obat abatae, serta hal lainya, dalam melakukan pencegahan terhadap Penyakit, DBD dan Zika ini menyebar,"ujar Tjetjep.

Editor: Dardani