Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspada, 41 Orang Terinfeksi Virus Zika di Singapura
Oleh : Redaksi
Senin | 29-08-2016 | 08:24 WIB
zikabyvoa.jpg Honda-Batam

Sebuah tanda di pintu masuk kota mengingatkan penduduk untuk mengeringkan atau menutup air yang tidak mengalir untuk mencegah nyamuk berkembang biak. Key Biscayne, Florida. (AP Photo/Wilfredo Lee)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Paling tidak 40 orang telah terinfeksi virus Zika di Singapura, meskipun demikian sebagian besar dari mereka telah pulih, sebagaimana dinyatakan oleh seorang pejabat pada hari Minggu.

 

Lebih dari 40 orang telah terinfeksi virus Zika di Singapura, tetapi sebagian besar telah pulih, kata pejabat hari Minggu.

Singapura mengumumkan infeksi Zika pertamanya bulan Mei, dengan virus yang diimpor oleh seorang pria berusia 48 tahun yang sebelumnya telah bepergian ke Brazil. Hari Minggu, Kementerian Kesehatan mengukuhkan 41 orang penderita yang mengidap virus Zika setempat.

Kementerian itu mengatakan dalam pernyataan bahwa pasien tersebut “diketahui tidak bepergian ke daerah-daerah yang terjangkit Zika baru-baru ini, dan oleh karena itu kemungkinan telah terinfeksi oleh virus dari Singapura. Ini mengukuhkan bahwa penularan virus Zika di Singapura sendiri telah terjadi.

Dari kelompok itu, 34 orang telah pulih, sementara 7 orang lagi masih di rumah sakit Tan Tock Seng, kata pernyataan itu.

Kementerian itu menyebut nama dua daerah kediaman di Singapura dimana penyakit itu ditularkan dan mengatakan sebagian besar orang yang terinfeksi adalah pekerja bangunan warga asing. Virus tersebut sebagian besar terdeteksi melalui pengetesan hari Sabtu.

Di antara yang masih dirawat di rumah sakit adalah seorang perempuan warga Malaysia yang berusia 47 tahun, yang telah diketahui oleh pihak berwenang sebagai penderita pertama yang terinfeksi oleh virus setempat.

Zika hanya berdampak ringan bagi sebagian besar orang, tetapi dapat mematikan bagi bayi dalam kandungan. Infeksi pada waktu kehamilan dapat mengakibatkan bayi lahir dengan kepala kecil –kelainan yang disebut microcephaly – dan cacat otak lain.

Sumber: VOA Indonesia
Editor: Dardani