Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Soal BBM, Warga Kundur Barat Mengadu ke DPRD
Oleh : alrion/ sn
Selasa | 13-09-2011 | 15:39 WIB
Raja_Zuriantiaz.jpg Honda-Batam

Raja Zuriantiaz

KARIMUN, batamtoday - Harga BBM lebih tinggi dari harga eceran tertinggi, warga di Kecamatan Kundur Barat mengadu ke DPRD. Mereka menyatakan bahwa pengawasan yang dilakukan Disperindag masih lemah.

Kedatangan warga Kundur Barat ke DPRD Karimun diterima anggota Komisi B DPRD Karimun Kamarudin di ruang Komisi B Kantor DPRD Kabupaten Karimun, Selasa (13/9/2011).

Kamarudin mengatakan, akan menyampaikan aspira warga tersebut ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Karimun agar memperhatikan keluhan masyarakat Kundur Barat terkait pengawasan bahan bakar minyak (BBM).

Salah satu warga Kundur Barat, Raja Zuriantiaz, menyatakan bahwa harga premium di Kundur Barat Rp 5.500 per liter. Padahal, kata Raja, harga eceran tertinggi (HET) adalah Rp 4.800. Demikian pula dengan harga minyak tanah, melambung tinggi Rp 4.000 per liter, sementara HET Rp 3.200.

Menurut Raja, harga di pasar yang tidak sesuai dengan HET disebabkan oleh pengawasan Disperindag yang lemah. Raja bercerita, para pemilik kios tidak akan menjual harga BBM dengan harga di atas HET jika pengawasan Disperindag berjalan efektif.

Harga yang tinggi di atas HET juga dikeluhkan para nelayan. Selain itu, mereka sulit mendapatkan BBM karena kios-kios yang menjual BBM hanya buka secara selang seling: 3 hari buka, 5 hari tutup.