Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terlalu Aktif Ternyata Testis Bisa Terpelintir
Oleh : Redaksi
Selasa | 16-08-2016 | 12:26 WIB
testis-terpelintir.jpg Honda-Batam

Ilustrasi (Christopher Furlong/Getty Images)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Testis, bagian dari organ reproduksi pria yang bertugas memproduksi sperma, tercipta mudah bergerak menyesuaikan lingkungannya

Namun, dalam kasus tertentu, "keaktifan" testis pun dapat menyebabkan gangguan serius seperti  terpelintir. Kasus testis terpelintir ini dinamakan torsio testis.

Dalam dunia kedokteran, torsio testis adalah terpelintirnya testikulus spermatikus atau jaringan yang berhubungan dengan testis sehingga menyebabkan terhambatnya aliran darah menuju dan dari testis.

Kejadian ini diderita oleh satu dari empat ribu pria yang berusia kurang dari 25 tahun, dan paling banyak diderita oleh remaja pria berusia 12 hingga 20 tahun.

"Testis itu tercipta mudah bergerak karena menyesuaikan suhu optimal testis dengan kondisi lingkungan," kata Sigit Solichin, ahli urologi di sebuah diskusi infertilitas pria di Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta, baru-baru ini.

"Namun, dalam beberapa anak, pergerakan testis ini terlalu mobile. Ini dapat menyebabkan testis menjadi "terpelintir". Sebenarnya bisa kembali secara spontan, namun kebanyakan tidak kembali secara alami," lanjutnya.

Terpelintirnya jaringan tempat testis menggantung ini dapat menyebabkan hal yang serius, mulai dari terhambatnya aliran darah. Darah yang terhenti di testis dapat menyebabkan penurunan produksi sperma, hingga testis kekurangan oksigen, lalu mati.

Menurut pemaparan Sigit, kasus ini akan menyebabkan testis membengkak dan menimbulkan sakit yang amat sangat. Sejak merasakan bengkak, Sigit memperingatkan untuk segera ditangani tidak lebih dari delapan jam sebelum terjadi hal yang tak diinginkan.

"Kalau sampai testis mati, ini harus diangkat. Kebanyakan pasien berpikir bahwa mengangkat satu testis dapat menurunkan sperma mereka. Padahal yang dapat terjadi bisa lebih parah," kata Sigit.

Ketika membiarkan jaringan testis mati di dalam tubuh, maka antibodi akan menganggap jaringan tersebut sebagai benda asing. Respon tersebut menyebabkan antibodi akan menyerang testis mati.

Namun antibodi tidak dapat membedakan testis mati dengan yang masih berfungsi. Sehingga, antibodi akan cenderung menyerang kedua testis, yang mati dan yang hidup, sehingga memungkinkan sang penderita kehilangan kedua testisnya.

Meski lebih banyak terjadi di kalangan muda mulai dari bayi hingga remaja, namun tak ada salahnya bagi pria dewasa untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatan testis.

Hal ini dikarenakan ada beberapa kondisi nyeri pada testis yang mirip dengan kejadian torsio, seperti peradangan akut, hernia, infeksi hingga tumor testis.

Sumber: CNN
Editor: Udin