Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Reses ke Lingga Nyat Kadir Disambut Bupati Alias Wello
Oleh : Nurjali
Selasa | 09-08-2016 | 10:50 WIB
nyatkadir.jpg Honda-Batam

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Kepri, Drs. Nyat Kadir saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka reses ke Lingga. (Foto: Nurjali)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Kepri, Drs. Nyat Kadir, melakukan kunjungan kerja dalam rangka reses ke Provinsi Kepri. Salah satu yang dikunjungi politikus Nasdem tersebut ialah Kabupaten Lingga yang merupakan kampung halamannya sendiri.

Kedatangan anggota komisi yang membidangi industri, iventasi dan persaingan usaha tersebut disambut hangat oleh Bupati Lingga, Alias Wello yang didampingi beberapa pejabat dan staff di Lingkungan Pemerintah Kabupaten tersebut. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Kantor Bupati Lingga, Senin (8/8/2016)

Pria yang pernah digelar masyarakat Kepri Datok ini mengatakan bahwa Kepulauan Riau adalah merupakan tempat dimana ia dilahirkan sehingga ia merasa terpanggil untuk melaksanakan tugas sembari merasakan nostalgia pulang kampung bertemu keluarga dan masyarakat di Lingga.

“Saya merasa punya ikatan emosional dengan Kepulauan Riau tempat lahir saya, keluarga besar saya sehingga memudahkan saya secara emosional untuk merasa memiliki,” ujarnya.

Sebagai anggota legislatif ditingkat pusat, kunjungannya ke Kepulauan Riau khususnya Kabupaten Lingga dalam rangka meminta masukan saran atau menampung aspriasi baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat yang bisa ia sampaikan di DPR RI melalui rekomendasi ke bidang-bidang terkait.

Dia mengatakan, permasalahan Kabupaten Lingga tidak jauh dari persoalan keterbatasan anggaran pembangunan yang kecil. Sehingga, gerak pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi yang ada sangat terbatas.

Ditambah lagi, kondisi keuangan Lingga yang saat ini kecil untuk menjadi lebih besar akan cukup sulit diubah. Selain status Lingga bukan daerah tertinggal yang tidak bisa diperhatikan secara khusus, namun pengaruh ekonomi global juga menjadi penyebab cukup besar terhadap struktur APBN.

“Tapi saya jelaskan, memang ini pengaruh ekonomi global. Lalu, ada pergantian lagi di kursi menteri keuangan. Menteri keuangan yang baru ini lebih lagi realisir melihat sektor pajak Indonesia yang tidak akan mencapai target. Malah minus sekitar 215 triliun rupiah. Sehingga, kemungkinan terjadi dua kali APBN Perubahan,” ucap Nyat Kadir.

Akan tetapi, Pemkab Lingga harus tetap optimis. Agar, pembangunan yang telah terskema dengan baik itu dapat terealisasi.

Nyat Kadir berjanji akan selalu berupaya mendukung tercapainya realisasi pembangunan yang di usung daerah, terutama di sektor industri yang memang menjadi salah satu tugas dan fungsi Komisi VI.

Bahkan, ia mengaku sangat tertarik bekerja sama dengan kabupaten dan kota yang kepala daerahnya agresif dan memiliki semangat tinggi dalam membangun wilayahnya.

“Saat ini, saya menilai Batam dan Lingga sangat baik dalam menjemput bola pembangunan. Saya lebih suka bekerja sama dengan kepala daerah yang seperti ini,” ucapnya.

Editor: Dardani