Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketahui, Inilah 4 Obat yang Bisa Mengacaukan Kehidupan Seks Pria
Oleh : Redaksi
Kamis | 04-08-2016 | 14:15 WIB
obat-obatan.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Sebagian besar obat dapat menyebabkan efek samping, yang paling umum adalah mual dan mengantuk. Selain itu, ada juga obat yang dapat mempengaruhi ereksi,, orgasme dan gairah seks Anda. Anda pasti ingin tahu, obat apa sajakah itu.

 

1. Obat tekanan darah dapat menyebabkan disfungsi ereksi
Beberapa obat untuk tekanan darah tinggi, beta blocker dan diuretik, dapat menyebabkan disfungsi ereksi, kata Steven Lamm, M.D., direktur medis dari NYU Langone.

Beta-blocker dapat menurunkan tekanan darah dengan cara mengganggu sistem saraf simpatik Anda, sementara diuretik membantu mengendurkan dinding pembuluh darah. Hal ini berarti baik untuk jantung Anda, tapi tidak bagi organ intim. Karena aliran darah ke penis berkurang maka akan sulit bagi organ yang satu itu untuk mengeras.

Kabar baiknya, ada obat lain yang menurunkan tekanan darah tanpa merugikan ereksi Anda, kata Dr Lamm. Tanyakan kepada dokter Anda tentang ARB, inhibitor ACE, atau calcium channel blockers, katanya.

2. Antidepresan bisa menghambat orgasme
Jenis obat antidepresan selective serotonin reuptake inhibitor, seperti Prozac, Paxil, Zoloft, dan Lexapro, diketahui bisa merusak suasana mesra. Studi di Irlandia menemukan bahwa tiga perempat orang mengalami disfungsi seksual ketika menggunakan obat-obatan di atas.

Salah satu keluhan paling umum yang muncul adalah ejakulasi yang tertunda, yang berarti Anda memiliki kesulitan mencapai orgasme, kata Tobias Köhler, M.D., seorang urolog di Southern Illinois University School of Medicine.

SSRI memanipulasi neurotransmitter di otak, yang dapat menunda respons ejakulasi Anda, kata Dr. Köhler kata. Obat-obatan ini juga dapat menurunkan testosteron, yang juga dapat mengganggu kemampuan Anda untuk ejakulasi.

Tinjauan ilmiah di Irlandia menemukan bahwa hanya 14 persen dari pasien yang memakai jenis obat bupropion yang melaporkan disfungsi seksual. Bahkan, mereka melaporkan adanya peningkatan libido dan orgasme lebih intens.

3. Obat penghilang rasa sakit dapat menurunkan kadar testosteron Anda
Opioid merusak zat kimia otak yang bertugas untuk memberitahu testikel untuk menghasilkan testosteron, jelas Dr. Lamm. rendahnya testoteron bisa membunuh libido dan ereksi Anda.

Jika Anda perlu mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang harus dibeli dengan resep dokter, tanyakan pada dokter untuk memeriksa kadar testosteron Anda terlebih dahulu. Anda mungkin perlu untuk mengonsumsi dua jenis obat, penghilang rasa sakit dan pendorong hormon testosteron untuk menyeimbangkan keduanya.

4. Obat tidur dapat menyebabkan ereksi berkepanjangan
Trazodon adalah antidepresan dan obat penenang yang sering diresepkan untuk membantu orang yang punya masalah tidur. Tetapi pil ini juga diketahui bisa menyebabkan ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam.

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa 10 dari 13 pasien yang memakai Trazodon, akhirnya tak meneruskan pengobatan karena merasa menderita dengan efek samping yang ditimbulkan, termasuk efek samping berupa ereksi berkepanjangan.

Jika organ intim Anda tetap keras selama itu, berarti ada darah terperangkap di penis Anda. Tanpa pengobatan, priapisme atau ereksi berkepanjangan dapat menyebabkan sakit parah, kerusakan jaringan, dan bahkan disfungsi ereksi permanen. Anda perlu untuk pergi ke ruang gawat darurat jika ereksi Anda berlangsung lebih dari empat jam.

Dr. Köhler mengatakan, ereksi berkepanjangan bisa dicegah dengan mengikuti intruksi pemakaian yang dianjurkan di kemasan atau di resep dokter.

Sumber: meetdoctor.com
Editor: Dodo