Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Selidiki Penyebab Kematian, Polisi Bakal Otopsi Jasad Tahanan Rutan Batam
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 02-08-2016 | 17:10 WIB
mayat_ilustrasi.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Mencari tahu penyebab kematian seorang tahanan narkoba di Rutan Kelas IIA Batam, dengan bekas luka pada tubuhnya, menjadi fokus penyelidikan pihak kepolisian. Bahkan, kemungkinan kubur Budi Yanto akan digali kembali untuk dilakukan otopsi.

"Kita ingin tahu penyebab kematian dan siapa yang melakukannya. Sejauh ini dari keterangan yang didapat ada kejanggalan pada tubuhnya saat meninggal. Berbicara kemungkinan, kemungkinan kuburannya akan digali untuk dilakukan otopsi," ujar Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Helmy Santika, Selasa (2/8/2016).

Ia juga enggan berasumsi jika belum mendapat bukti kuat. "Yang bisa menyebutkan apa penyebab kematiannya adalah dokter setelah dilakukan otopsi," tambah Helmy.

Ditegaskan, jika nanti ditemukan adanya tanda kekerasan yang menyebabkan korban meninggal, tentu akan menjadi fokus penyelidkkan maupun penyidikan.

"Kita kan belum tahu apakah luka cakaran itu menyebabkan kematian. Bisa saja yang ersangkutan mengidap penyakit dalam dan meninggal. Namun semua kan harus dibuktikan, dan tidak bisa menerka-nerka," tegasnya.

Berita sebelumnya, seorang tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Batam bernama Budi Yanto, dikabarkan meninggal. Pada tubuh tahanan kasus narkoba yang masih titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam terdapat bekas luka memar dan cakaran.

Sayangnya kejadian tersebut seakan ditutupi dan tidak dilaporkan pihak Kejari maupun Rutan Batam kepada kepolisian.

Selain menyayangkan kejadian yang tidak dilaporkan pada pihaknya, Helmy juga mengatakan informasi yang didapat saat kejadian tidak dilakukan otopsi karena keluarga menolak dan alasan lainnya.

"Kita mengetahui ada bekas luka dan cakaran ditubuh dari interogasi yang dilakukan pada dokter. Kita juga akan minta keterangan petugas Rutan yang berjaga saat kejadian dan siapa saja kawan satu selnya," ungkap Helmy, Selasa (2/8/2016).

Editor: Dodo