Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Semester Pertama Tahun 2016, 6 Warga Batam Tewas Akibat DBD
Oleh : Harun al Rasyid
Selasa | 26-07-2016 | 17:30 WIB
rsud-batam-selasar.jpg Honda-Batam

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji, Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak enam orang pasien Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji, Batam, meninggal dunia akibat penyakit deman berdarah dangue (DBD) selama semester pertama tahun 2016. Jumlah korban meninggal itu jauh lebih banyak dibandingkan tahun 2015 lalu yang hanya dua korban saja.

Humas RSUD Embung Fatimah Batam Nuraini mengungkapkan, jumlah pasien penderita DBD pada tahun ini meningkat drastis di bandingkan tahun lalu. Sepanjang bulan Januari hingga Juli 2016 ini saja sebanyak 256 orang pasien harus di rawat di RSUD. Sementara pada tahun 2015 lalu, total pasien yang disebabkan oleh sengatan nyamuk aedes aegepty itu hanya sampai pada angka 172 orang saja.

"Pasien DBD sampai pertengahan tahun ini meningkat drastis dibandingkan tahun lalu. Baru tengah tahun tapi jumlahnya dia kali lipat dari tahun kemarin," kata Nuraini, Selasa (26/7/2016).

Selain jumlah pasien meningkat pada tahun ini, jumlah nyawa yang melayang akibat penyakit berbahaya ini pun bertambah. "Tahun lalu hanya dua yang meninggal, tapi tahun ini sudah enam orang yang meninggal," ujarnya.

Membludaknya jumlah pasien DBD ini kata Nuraini, sudah terlihat tanda-tanda pada 3 bulan pertama yakni Januari, Februari dan Maret dimana dianggap sebagai bulan yang rawan serangan DBD.

"Januari terhitung ada 85 pasien dan satu diantaranya meninggal, Februari sebanyak 76 pasien dua diantaranya meninggal dunia dan Maret 42 pasien satu orang meninggal dunia," bebernya.

Selanjutnya, lanjut Nuraini pada bulan April lalu jumlah pasien DBD mulai menurun. Terhitung hanya19 pasien saja dan satu diantaranya meningga dunia. Berlanjut ke bulan Mei terdapat 6 pasien dan meninggal 1 orang. Sementara di bulan Juni kemarin jumlah pasien DBD sebanyak 16 orang dan semuanya tidak ada yang meninggal.

"Kalau bulan ini (Juli, red) sudah 12 orang termasuk tiga orang yang masih dirawat sampai saat ini," kata Nuraini.

Masih kata Nuraini, jumlah pasien DBD itu diprediksi akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti. Demikian dikarenakan musim pancarubah seperti saat ini sangat rentan dengan penyebaran penyakit gigitan nyamuk aedes aegepty itu.

Olehnya itu, masyarakat di himbau agar menjaga kebersihan lingkungan terutama genangan air bersih di bagan, tempat penampungan air dan tempat genangan air lainnya. "Harus diperhatikan genangan air agar tidak memberi ruang pada nyamuk yang menjadi sumber penyakit ini," tuturnya.

Terkait daerah rawan penyebaran penyakit ini lebih banyak menimpa masayarakat di kecamatan Sagulung dan Batuaji. Untuk itu pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam untuk melakukan tindakan preventiv (pencegahan) baik berupa penyemprotan, imbauan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan lain sebagainya. Sehingga perlu ada tindakan pencegahan secepatnya agar tidak ada korban lain lagi.

"Sudah kita laporkan ke Dinkes untuk pencegahannya. Kami hanya bisa mengobati. Kalau langkah pencegahan dan lain sebagainya tetap ke Dinkes," tutup Nuraini.

Editor: Dodo