Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BUMD Lingga Dikelola Orang Tak Becus dan Terlalu Nurut Sama Bupati
Oleh : Nur Jali
Jum'at | 15-07-2016 | 11:23 WIB
agus-sutikno.jpg Honda-Batam

Agus Sutikno, salah satu inisiator pendiri BUMD Lingga.

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Agus Sutikno, salah satu tokoh tim pakar berdirinya Kabupaten Lingga dan juga inisiator berdirinya BUMD Kabupaten Lingga mengatakan pengelolaan badan usaha oleh PT Pembangunan Selingsing Mandiri dikelola oleh orang-orang yang tidak profesional dan tidak paham tata kelola perusahaan daerah sehingga wajar jika ditemukan banyak kejanggalan dan pelanggaran.

"Wajar ada pelanggaran, pengelolaanya tidak profesional dan orang yang tidak paham BUMD, jadi hasilnyapun tidak ada," kata Agus Sutikno yang kini aktif sebagai dosen dan kepala perpustakaan di Universitas Riau Pekanbaru, Jumat (15/7/2016).

Menurutnya sebagai salah satu orang yang juga andil dalam pembentukan Kabupaten Lingga, merasa sangat miris dengan pengelolaan BUMD di kabupaten tersebut. "Kami bersama pak Rida yang mengajukan agar dibentuk BUMD, tapi kita kecewa dengan Pemda," ungkapnya.

Badan Usaha Milik Daerah seharusnya dibentuk memiliki tujuan untuk membangun ekonomi daerah dengan kekuatan daerah itu sendiri. Karena jika masih mengharapkan investasi dari luar, maka dibutuhkan proses yang tidak sebentar, sehingga BUMD inilah sebagai solusi untuk bisa memanfaatkan segala potensi unggulan dari daerah untuk dikelola menjadi nilai ekonomis guna menambah PAD dan kesejahteraan masyarakat.

"Sebenarnya dulu sudah kita paparkan, saya bersama Pak Eksan Fensuri dan Pak Rida K Liamsi tentang BUMD ini, termasuk perda dan aturan lainnya, tapi sayang Pemda tidak paham," jelasnya.

Apa yang dilakukan oleh BUMD dengan Holding Company sebenarnya sudah tepat, namun dirinya sangat menyayangkan orang-orang yang mengisi BUMD tersebut bukanlah orang yang profesional. "Orang yang tidak pernah mengurus perusahaan, disuruh ngurus perusahaan jadinya ya begitu," jelasnya.

Penunjukan jajaran direksi di BUMD, bukanlah kewenangan bupati, tapi kenyataan di Kabupaten Lingga, direkturnya lebih tunduk apa yang diperintahkan bupati, tidak punya inisiatif sendiri.

"Direktur BUMD malah menyamakan dirinya sama dengan Kepala SKPD, ini yang janggal," ungkapnya.
Untuk itu dirinya mengharapkan agar bupati yang baru dapat merevitalisasi dan merestrukturisasi BUMD di Kabupaten Lingga. "Tunjuklah orang-orang yang profesional, AD / ART nya juga dibenahi," tutupnya.

Editor: Dodo