Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Jokowi Lantik Jendral Tito Karnavian sebagai Kapolri
Oleh : Irawan
Rabu | 13-07-2016 | 17:25 WIB
TitoKapolri.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widido Melantik Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik Jenderal Pol Tito Karnavian sebagai Kapolri baru menggantikan Jenderal Pol Badrodin Haiti, setelah sebelumnya disahkan dalam Rapat Paripurna DPR usai menjalani fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon kapolri tunggal.

Pelantikan Tito Karnavian sebagai Kapolri itu, dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Yusuf Kalla dan Ibu Mufidah, Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), para pimpinan lembaga negara, para menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Jaksa Agung Prasetyo, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto, serta Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan.

Dalam amanahnya, Presiden Jokowi meminta Tito untuk menjaga soliditas Polri dan melaksanakan reformasi secara menyeluruh. Selain itu, Jokowi juga berpesan soal pemberantasan mafia hukum.

"Berantas dengan tegas praktek-praktek mafia hukum, perkuat profesionalisme dalan penegakan hukum, sehingga dapat menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat," kata Presiden di istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7/2016).

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta kepada Jenderal Tito untuk memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat agar lebih mudah, lebih sederhana, tidak berbelit belit, bebas pungli dan dengan prosedur yang jelas.

"Beri pengayoman dan perlindungan yang setara bagi semua warga yang membutuhkan. Polri harus mampu menjaga kebhinekaan toleransi serta memperkuat persatuan Indonesia," lanjut Jokowi.

Bersama dengan itu, Polri juga harus mampu bersinergi dengan institusi lain untuk mengajak masyarakat agar selalu waspada akan ancaman bahaya terorisme dan narkoba. 

"Lakukan langkah-langkah penangkapan, pencegahan dan deteksi dini pada setiap ancaman yang ada terutama ancaman terorisme," kata Jokowi.

Terakhir, Jokowi tak lupa mengucapkan terima kasih atas pengabdian Jenderal Badrodin Haiti kepada bangsa dan negara hingga menjabat sebagai Kapolri dan purna tugas.

"Untuk Kapolri yang baru saya ucapkan selamat bertugas berjalan dengan baik dan penuh amanah. Semoga Tuhan Yang Maha Esa bersama kita semuanya," tutup Jokowi.

Pada kesempatan itu, Badrodin Haiti berharap agar Tito melaksanakan amanat Presiden Jokowi agar meningkatkan soliditas dan melakukan reformasi di tubuh Polri. Amanat itu harus dilaksanakan dengan baik oleh Tito.

"Itu yang harus dilakukan dari Pak Tito. Itu juga kalau dijabarkan juga cukup luas," kata Badrodin.
Dikatakan Badrodin, tantangan Polri ke depan cukup berat. Untuk itu, kesolidan di internal Polri perlu diperkuat.

"Kalau di internal enggak cukup solid bagaimana mungkin kita bisa hadapi tantangan itu dengan cara efektif. Oleh karena itu, harus ditingkatkan secara internal soliditas, termasuk profesionalisme anggota Polri," kata Badrodin.

Terkait reformasi birokrasi di tubuh Polri, Badrodin mengatakan, yang paling utama dibenahi yakni bagian pelayanan. Selain itu, dari sisi penagakan hukum harus dilakukan pembinaan, karena menyangkut kultur organisasi.

"Dalam penegakan hukum semuanya harus dilakukan pembinaan, karena itu menyangkut masalah sub kultur organisasi, budaya yang sudah tidak tepat lagi harus ditinggalkan dan melakukan perubahan menuju era yang transparan, akuntabel, dan bebas dari KKN," jelasnya.

"Reformasi birokrasi itu terkait peningkatan bagaimana operasional Polri. Penegakan hukum dan pelayanan Polri dan perlindungan terhadap masyarakat. Karena negara kita negara demokrasi, negara menjamin kebebasan setiap orang tanpa melanggar hukum. Tentu dalam kondisi situasi negara seperti ini, paham setiap aliran bisa masuk dan satu sama lain harus bisa pahami itu. Negara menjamin tidak boleh ada kelompok minoritas kemudian diperlakukan seenaknya saja. Oleh karena itu, masalah intoleransi ke depan semakin mengemuka. Kita harus siap lakukan langkah perlindungan termasuk kelompok minoritas, perempuan, anak, difabel," katanya.

Ucapan selamat Budi Gunawan
Sementara itu, Budi Gunawan menyambut baik pelantikan Tito sebagai kapolri. Bahan Budi Gunawan sempat bersalaman, salam komando bersama Tito Karnavian.

Budi Gunawan mengatakan, ke depan masalah soliditas dan kekompakan di tubuh Polri perlu lebih ditingkatkan lagi. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.

"Tadi kan sudah ada arahan Presiden, masalah dua hal kan soliditas, kekompakan," kata Budi Gunawan.

Selain itu, lanjut Budi Gunawan, masalah reformasi di tubuh Polri perlu dilakukan dari hulu ke hilir. "Reformasi Polri kan sudah berjalan dari 1998. Tiga aspek itu kan, kultural, instrumental, struktural. Memang yang berat kan masalah kultural," katanya.

Budi Gunawan menambahkan, di era Tito Karnavian ini, Polri sudah menyiapkan sekitar 10 program. Di dalamnya termasuk program 100 hari, 1 tahun hingga sampai 2019.

"Program yang kita siapkan 10. Program prioritas plus satu program quick win. Nah itu nanti yang kita harus kerja keras, kita pacu. Ada program 100 hari, satu tahun, kemudian sampai 2019. Sampai lima tahun," katanya.

Menurut Budi. Gunawan, Budi Gunawan bisa mengubah kultur atau mindset di internal Polri dalam rangka reformasi birokrasi.

"Karena kultur ini kan mengubah mindset. Kultur dan mindset orang sehingga membutuhkan tahapan-tahapan. (Perbaikan) semua, mulai dari rekruitmen, pendidikannya juga nanti di dalam proses pembinaan selama bekerja," kata Budi Gunawan.

"Dari 10 program prioritas itu, salah satunya maslah soliditas. Nah itu ada 6 kegiatan yang kita siapkan untuk memperkuat masalah soliditas tadi, baik perseorangan maupun kesatuan. Nanti kita declare setelah commander wish nanti hari Jumat, ya," katanya.

Editor: Surya