Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengisap Jempol Bisa Kurangi Alergi Loh...
Oleh : Redaksi
Selasa | 12-07-2016 | 08:50 WIB
child_thumbbythinkstock.jpg Honda-Batam

Kebiasaan buruk menghisap jempol atau menggigit jari menghindarkan dari alergi. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, London - Sekitar 1/3 anak-anak yang dikaji menghisap jempol atau menggigit kuku cenderung tidak memiliki alergi pada usia 13 tahun.

 

Anak-anak yang mengisap jempol atau menggigit kuku dapat terhindar dari alergi, seperti diungkapkan oleh sebuah penelitian.
Penulis di jurnal kesehatan Pediatrics menyatakan penjelasannya adalah hipotesis higienis, bahwa paparan bakteri dapat menguatkan kekebalan tubuh seseorang.

Kebiasaan mengisap jempol dan menggigit kuku terlihat dapat mencegah alergi pada 1.000 orang berusia antara lima hingga 32 tahun di Selandia Baru, yang telah dikaji secara berkala. Namun, kebiasaan ini tidak terkait dengan risiko asma atau alergi serbuk bunga (hay-fever).

Kebiasaan mengisap jempol dan menggigit kuku dikaji dan dicatat pada anak-anak berusia lima, tujuh, sembilan, dan 11 tahun, sementara alergi dikaji pada usia 13 dan 32 tahun.

Sekitar sepertiga dari anak-anak tersebut memiliki menghisap jempol atau menggigit kuku dan mereka cenderung tidak memiliki alergi pada usia 13 tahun.

Temuan baru ini menyatakan anak-anak yang berkebiasaan buruk akan memiliki sepertiga lebih rendah untuk alergi terhadap debu, kutu rumah, hewan piaraan kucing atau anjing daripada anak-anak lain yang tidak memiliki kebiasaan ini.

Tim dari Universitas Otago, Selandia Baru, juga menyatakan kekebalan terhadap alergi berlangsung sampai mereka dewasa.
Profesor Malcolm Sears dari Universitas McMaster di Kanada menjelaskan, "Walaupun kami tidak merekomendasikan kebiasaan ini, tapi terlihat adanya dampak positif dari kebiasaan ini."

Sementara Holly Shaw dari yayasan nirlaba Allergy UK mengatakan, "Penelitian yang telah dilakukan di negara-negara lain juga mendukung teori ini, bahwa peran lingkungan dan mikrobiota turut andil dalam pembentukan kekebalan tubuh manusia terhadap alergi."

"Adanya hewan peliharaan di rumah, saudara yang lebih tua, dan tinggal di dekat peternakan juga diidentikkan sebagai pengaruh lingkungan yang kemungkinan berperan terhadap pembentukan kekebalan terhadap alergi," tambah Shaw.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Dardani