Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antibodi Baru untuk Pengobatan HIV Lulus Ujian Pertama
Oleh : Redaksi
Sabtu | 09-07-2016 | 15:25 WIB
hiv-virus-cu.jpg Honda-Batam

Virus HIV.

BATAMTODAY.COM - Pengobatan eksperimental memberikan pendekatan baru dalam memerangi HIV telah lulus dari ujian pertama. VRC01 disebut antibodi monoklonal, sebuah perkembangan yang relatif baru di pabrik terapi buatan.

Antibodi monoklonal mirip dengan antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh manusia, merupakan protein yang pergi setelah menghancurkan organisme penyebab penyakit. Hanya saja, obat monoklonal mengandung antibodi secara eksplisit yang direkayasa para ilmuwan untuk menargetkan penyakit tertentu.

Mereka sekarang termasuk obat yang dirancang untuk menekan sistem kekebalan tubuh penyakit autoimun sehingga penyakit seperti multiple sclerosis dan ulcerative colitis dapat diobati, dan meningkatkan pertahanan alami tubuh untuk melawan kanker.

Walaupun tidak selalu menghasilkan obat, dalam banyak kasus, antibodi monoklonal melambatkan perkembangan penyakit secara signifikan. Dalam uji klinis awal yang melibatkan lebih dari 20 orang yang terinfeksi HIV, VRC01 sangat efektif dalam menyerang dan menghancurkan virus AIDS.

"Itu aman," kata Anthony Fauci, direktur US National Institute of Allergyand Infectious Diseases, ilmuwan yang merancang antibodi HIV. "Tidak ada masalah dengan melakukan hal itu. Dan ujian ke dua, untuk sementara menurunkan tingkat virus pada orang-orang yang tidak menerima terapi anti-retroviral."jelas Fauci.

Rincian Percobaan

Dia mengatakan tidak ada respon pada 15 pasien yang memakai obat anti-AIDS, mungkin karena terapi sudah didorong virus ke tingkat hampir tidak terdeteksi, namun infus VRC01 benar-benar menyingkirkan virus selama 20 hari pada dua peserta. Pada peserta lainnya beban virus mereka menurun selama tiga minggu secara signifikan. Beberapa pasien dalam kelompok ini tidak merasakan efek, ilmuwan menyimpulkan jika mereka terinfeksi dengan strain yang resistan terhadap obat HIV.

Hasilnya penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Science Translational Medicine.

Sejak virus muncul kembali beberapa minggu setelah pengobatan, Fauci mengatakan uji coba di masa depan akan melihat apakah HIV bisa ditekan dengan infus secara berulang.

"Ini merupakan langkah penting pertama menuju kelayakan menggunakan antibodi monoklonal untuk pencegahan dan pengobatan HIV,"kata Fauci.

Para peneliti tidak mengesampingkan menggunakan VRC01 untuk melindungi individu yang berisiko tinggi terhadap infeksi HIV. Fauci mengatakan kemungkinan uji klinis tahap kedua lebih lanjut akan menguji keamanan dan efektivitas dari antibodi monoklonal anti-AIDS berlangsung tahun depan.

Sumber: National Geographic
Editor: Dodo