Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Konser Batak Music in Harmony 2 akan Digelar
Oleh : Dodo
Rabu | 07-09-2011 | 10:49 WIB

JAKARTA, batamtoday - Indra Jaya Sihombing, yang lebih dikenal sebagai konsultan media, mendirikan lembaga non formal bernama Batak Music For The World [BMFTW] pada tahun 2006. BMFTW didirikan sebagai wujud partisipasi aktif dan positif terhadap eksplorasi musik Batak kontemporer baik dari segi melodi, lirik, dan aransemen.

Mereka mengadakan konser—yang dihadiri kira-kira 700 orang padahal konser itu dipungut bayaran—pada 26 Januari 2006 di Balai Kartini Jakarta sebagai tanda peluncuran lembaga formal itu. Lalu, pada 12 Februari 2009 di Sanctuary Hall Menara Kuningan Jakarta, mereka menggelar konser “Batak Music in Harmony” yang kedua yang dihadiri oleh kira-kira 900 penonton yang membayar.

“Kami selalu memilih tempat yang yang cukup layak untuk apresiasi musik,” kata Indra, seperti dikutip dari RollingStone, Rabu (7/9/2011).

Menurut Indra, saat ini musik Batak cenderung mentok dan terlalu pop: lagu-lagu Batak yang ada sekarang hanya bahasanya saja Batak, tapi musiknya pop. Melalui gerakan ini, Indra ingin membuat musik Batak bergerak dinamis, tidak pada tempatnya. Meski begitu, mereka tak ingin gerakan ini sekedar membuat para musisi Batak menciptakan lagu berbahasa Batak.

“Kami mengajak semua pemusik Batak yang mau bekerjasama. Yang ingin kami ciptakan musik yang iramanya Batak, nuansanya Batak, memakai instrumen musik Batak,” kata Indra.

Dan Selasa pekan depan, mereka akan menggelar konser “Batak Music in Harmony 2” di Balai Sarbini, Jakarta mulai pukul tujuh malam dengan tema The New Paradigm of Batak Music. Tak hanya musisi Batak para pengisinya, karena ada juga seorang pemain kibord dari Italisa, Mauro Goia yang dikenal sebagai endorser alat musik Roland Internasional dan telah keliling dunia. Goia beristrikan orang Batak, dan mengatakan sangat mencintai musik Batak. Dia yang telah berkeliling dunia, mengatakan tak menemukan kebudayaan khususnya musiknya yang sekaya di suku Batak.

“Kami ingin membuat konser ini tak hanya untuk orang Batak, dan akan mengemas konser supaya bisa dinikmati oleh generasi yang lebih muda,” katanya. Hingga sekarang, sudah terjual kira-kira 900 tiket dari kapasitas 1100 tiket. Konser ini juga menjanjikan pertemuan musik Batak dengan musik country hingga seriosa. Yang jelas, menjanjikan gabungan musik tradisional dan modern.

Harry Anggoman—meskipun bukan orang Batak—akan menjadi Music Director untuk konser ini. Harry pernah memperkuat Gong 2000 sebagai pemain kibord dan kini dia bermain musik mengiringi Glenn Fredly. Korem Sihombing dan Marsius Sitohang, dua pesuling terbaik Batak juga akan meramaikan konser ini. Selain itu, ada Yeppy Romero Pangaribuan, Megawati Sihombing, Dewi Marpaung, Amigos, Jhonson Hutagalung, Mangapul Hutapea, Ruli Tampubolon, Danka Sihombing, Cassandra, Albert Tobing, dan Trinity Choir.

Ketika ditanya mengenai bagaimana memasarkan konser ini untuk orang di luar suku Batak, Indra menjawab usaha tersebut sebenarnya sudah dilaksanakan di konser terdahulu dengan mengajak Edo Kondologit untuk tampil. Baik Indra maupun Harry Anggoman, mengatakan satu hal yang sama: seandainya dukungan pemerintah terhadap musik sudah begitu besar, mereka tak akan susah payah mempromosikan konser seperti ini.

“Kami sih mimpinya ya siapa tahu suatu saat bisa bikin event seperti Latin Grammy Awards misalnya, tapi khusus untuk musik Batak,” kata Indra.