Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Belajar dari Semangat Arya, Bocah 188 Kilogram!
Oleh : Redaksi
Selasa | 05-07-2016 | 08:00 WIB
aryapermanabybbc.jpg Honda-Batam

Arya Permana, "bocah raksasa" bersama teman-teman sebayanya. (Foto: BBC) 

BOCAH berusia 10 tahun di Karawang menjadi sorotan media dan dijuluki sebagai anak berbadan paling besar di dunia. Wartawan BBC Indonesia, Christine Franciska dan Oki Budhi berkunjung ke Desa Cipurwasari dan menceritakan kisah di baliknya.

 

"Waktu bayi dia lahir normal," kata Rokayah menceritakan anak keduanya, Arya Permana. "Umur lima tahun dia mulai suka makan, tapi tidak besar. Mulai delapan tahun sampai sekarang membesar drastis."

Arya yang berat badannya sempat mencapai 192 kilogram kini tidak bisa pergi sekolah yang jaraknya hanya sekitar 30 meter dari rumah. Dia mengaku sesak nafas jika berjalan dan hanya bisa menghabiskan sepanjang waktu di rumah.

Asupan makan yang berlebihan menjadi penyebab utama, kata Rokayah. "Kalau dulu makannya banyak, dua piring, sampai lima kali makan sehari."

"Mie dua mangkok, bakso dua mangkok, beli bubur dua mangkok. Tidak ada yang semangkok, dia mah kalau makan. Kalau gak dibuatkan dia marah, nangis-nangis, ibu gak tega dia marah."

Tak ada aktivitas berarti ketika kami mengunjungi mereka Jumat (1/7/2016). Arya, yang tak pernah bisa tidur ketika malam, masih terlelap siang hari dan sesekali mengigau di atas kasur tipis di ruang tamu.

Setelah bangun, dia bermain game favoritnya Clash of Clan di ponsel pintar, atau bermain karambol jika teman-temannya datang ke rumah.

Untungnya, walau tak bisa pergi ke sekolah, dia masih mengikuti pelajaran karena gurunya di SD Cipurwasari datang dua hingga tiga minggu sekali. "Sebenarnya Arya itu prestasinya bagus, dari kelas 1 sampai kelas 2 SD dia peringkat satu terus. Makanya, kita inisiatif guru yang datang ke sini," kata kepala sekolah, Mustopa.

Expand