Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kompas TV Dinilai Lecehkan Islam Tayangkan Stand Up Comedy Berbau SARA
Oleh : Irawan
Senin | 04-07-2016 | 17:22 WIB
Mahfudz Siddiq.jpg Honda-Batam
Politisi PKS Mahfuz Siddik

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Politisi Partai Keadilan Sejahterah (PKS), Mahfuz Sidiq menuding kalau lolosnya program Stand up Comedi di Kompas TV yang melecehkan syariat Islam di Aceh, menunjukan ada kesengajaan dan maksud tertentu dari Kompas TV.

"Meski tayang dalam program stand-up comedy, tapi pihak produser TV punya kewenangan penuh untuk mengedit atau bahkan menayangkan atau tidak. Apalagi itu tayang di bulan Ramadhan," kata Mahfuz dalam rillisnya di Jakarta, Senin (4/7/2016).

Bekas Ketua Komisi I DPR RI ini pun mempertanyakan jika Kompas TV sengaja mengolok-olok penerapan syariat Islam di Aceh, lalu ada reaksi kemarahan masyarakat di sana, apakah Kompas TV siap dan mampu menanggung akibatnya? Apalagi masyarakat Aceh sedang menikmati kebebasannya paska MoU Helsinki dengan pemberian otonomi khusus.

"Jadi apapapun aturan yg diterapkan di Aceh sepanjang ada dalam koridor otsus, maka tidak boleh dihalangi apalagi diolok-olok," ujarnya mengingatkan.

Dalam kaitan ini, tambah Mahfuz, setiap aktor stand-up comedy juga harus pandai dan cermat, jangan semua hal dijadikan bahan olok-olok demi mengundang tawa saja. Sebab kebodohan sering datangkan masalah yang bahkan tak mampu diatasi orang yang pintar.

Sedang untuk pihak TV, menurut dia tentu harus lebih pintar menyeleksi mana materi stand-up comedy yang laik tayang dan mana yang tidak.

"Sebagai warga, saya meminta Komisi Penyiaran Indonesia menyikapi tegas kasus ini. Jangan menunggu masalah melebar terlalu jauh," pinta anggota Komisi IV DPR ini lagi.

Dalam program STand up Comedi ada seorang peserta komik bernama Hafiz yang meledek penerapan syariat Islam di Aceh. Dalam tayangan tesebut Hafiz yang mengaku berasal dari Aceh, memabawakan isi materi banyolannya yang sangat tendensius dan meledek syariat Islam di Aceh.

"Di Aceh tidak ada bioskop, alasanya biar tak dijadikan tempat maksiyat orang pacaran. Inikan Acehnya kotanya syariat Islam, tapi ini kasian dengan orang yang bener-bener mau nonton. Seharusnya bisa dibuat bioskop yang sudah lulus Sensor Lembaga Syariat Islam" ujar Hafiz disambut tertawa para penonton.

Bahkan, Hafiz dengan gaya meledek mengungkapkan kalau bioskop syariat Islam tidak boleh membeli tiket dipojok, harus Shof didepan terlebih dahulu seperti baris Sholat. Selain itu Hafiz juga menyinggung soal makanan, kalau di bioskop biasa menyediakan pop corn maka Bioskop syariat Islam menyediakan kurma. 

Editora: Surya