Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Supriyanto, Penderita Tumor Ganas Butuh Uluran Tangan
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 06-09-2011 | 10:19 WIB
Tumor-Ganas.gif Honda-Batam

Supriyanto, berbaju biru, penderita tumor ganas yang membutuhkan bantuan. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Setahun sudah, Supriyanto (34) terbaring lemas di rumahnya Genta II Blok S no 1, Batuaji Batam lantaran penyakit yang menggerogoti bagian tubuhnya.

Pria kelahiran Kendal, Jawa Tengah ini divonis menderita tumor di bagian hidung (Nasuvarin) stadium 4 yang sudah menjalar sampai ke otak. Berbagai pengobatan sudah dilakukan dan hampir seluruh harta bendanya sudah dikorbankan untuk membiayai pengobatannya, namun kondisi ayah dua anak itu kian parah.

"Sebagian tubuh saya ini sudah mati rasa, mulai dari kepala sampai kaki, tepatnya bagian sebelah kiri," ungkap Supriyanto kepada batamtoday, Selasa (6/9/2011).

Kini, Nurul Hidayah (36) istrinya Supriyanto hanya bisa mengisakkan tangis, lantaran penyakit Supriyono hanya menyisahkan hutang yang semakin menumpuk.

Supriyanto saat ditemui batamtoday di rumahnya, Senin, 5 September 2011 ditemani istrinya mengatakan awalnya penyakitnya itu tidak dia ketahui sama sekali, dia mengira itu hanyalah penyakit pusing-pusing biasa.

"Awalnya pusing-pusing di bagian kepala, namun semakin lama semakin menjadi," katanya.

Karena penyakit yang diderita, Supriyanto akhirnya mendapat kelonggaran dari perusahaan tempat dia kerja PT Yeakin Mukakuning memberikan cuti sakit dan selama ini Supriyanto juga masih mendapat upah per bulannya.

"Sejak Desember 2010 saya sudah mulai tidak masuk kerja atas izin yang diberikan pihak perusahaan," papar ayah dari Hawasintia Nisa (10) dan Muhamad Sakti Setiaha (3).

Melihat kondisi sang suami yang kian parah Nurul Hidayah membawa suaminya ke  Rumah Sakit Budi Kemulian (RSBK), setelah sebelumnya sudah dibawa ke berbagai rumah sakit namun hasilnya tidak ada perobahan.

"Di RSBK suami saya di scan, lalu hasilnya scan tersebut dikirim ke Jakarta. Terakhir hasil scan itu kami tahu bahwa suami saya mengidap penyakit kanker ganas di bagian hidung," terang wanita berjilbab itu.

Demi kesembuhan Supriyanto, kata Nurul, dokter menyarankan supaya suaminya itu segera dikemoterapi di Rumah Sakit yang menyediakan layanan itu. "Untuk biaya kemoterapi sekitar Rp40 juta, padahal untuk biaya selama ini uang kami sudah ludes," ujar Nurul.

Selama ini keluarga Supriyanto hanya mendapat bantuan dari warga sekitar dan berbagai rekan kerjanya. Namun hal ini dirasa belum cukup membantu lantaran biaya untuk sekali berobat di atas Rp3 juta.

Muhamad Sultan selaku takmir Masjid Al Islah yang saat itu berada di rumah Supriyanto mengatakan, selama ini mereka sudah berusaha mencari bantuan dari warga sekitar.

"Kami berharap mudah-mudahan ada yang mau bantu keluarga ini," harapnya.