Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gaya Hidup Minimalis Makin Banyak Pengikut
Oleh : Redaksi
Jum'at | 24-06-2016 | 09:02 WIB
tamandiatasbyreuters.jpg Honda-Batam

Seorang perempuan membaca buku di taman di atas atap gedung apartemen di Tokyo. (Foto: Reuters)

DIPENGARUHI estetika Buddhisme Zen, para penganut gaya hidup minimalis ini melawan norma masyarakat yang sangat konsumtif dengan secara dramatis, yaitu mengurangi barang-barang yang mereka miliki.

 

Apartemen satu kamar milik Fumio Sasaki di Tokyo sangat dingin sampai teman-temannya menyebutnya seperti ruang interogasi. Ia memiliki tiga kemeja, empat pasang celana, empat pasang kaos kaki dan sejumlah kecil barang-barang lain.

Uang bukanlah masalah. Editor berusia 36 tahun itu telah secara sadar memilih gaya hidup seperti itu, bergabung dengan semakin banyaknya warga Jepang yang merasa semakin sedikit semakin baik.

Dipengaruhi estetika Buddhisme Zen tradisional Jepang, para penganut gaya hidup minimalis ini melawan norma masyarakat yang sangat konsumtif dengan secara dramatis mengurangi barang-barang yang mereka miliki.

Sasaki, yang pernah menjadi kolektor buku, CD dan DVD, mulai lelah mengikuti tren dua tahun yang lalu. "Saya terus berpikir tentang apa yang tidak saya miliki, apa yang kurang," ujarnya.

Ia menghabiskan waktu satu tahun setelahnya menjual barang-barangnya atau memberikannya kepada teman-temannya.

"Lebih sedikit waktu untuk bersih-bersih atau belanja membuat saya punya waktu lebih untuk bersama teman, pergi keluar, atau jalan-jalan pada hari libur. Saya menjadi jauh lebih aktif," ujarnya.

Orang-orang lain menyambut kesempatan untuk hanya memiliki hal-hal yang betul-betul mereka sukai, filosofi yang juga diberlakukan oleh Mari Kondo, konsultan dengan metode pengorganisasian "KonMari" yang populer di Amerika Serikat.

"Saya tidak memiliki lebih banyak barang dibandingkan rata-rata orang, tapi tidak berarti saya menghargai atau menyukai semua barang yang saya miliki," ujar Katsuya Toyoda, editor publikasi daring yang hanya punya satu meja dan satu kasur di apartemen seluas 22 meter perseginya.

Expand