Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peran Ganda Abah Budiman, Ya Polisi Ya Kyai
Oleh : Harun Al Rasyid
Selasa | 21-06-2016 | 08:00 WIB
abahbudiman.jpg Honda-Batam

Aiptu Budiman, anggota polisi yang juga seorang pimpinan pondok pesantren yatim piatu. (Foto: Ist)

AIPTU BUDIMAN, namanya. Itu kalau sedang berpakaian seragam polisi. Selepas itu, pria yang bertugas di Polres Purwakarta Jawa Barat itu, disapa Abah Budiman. Dialah sosok polisi yang memainkan peran ganda, sebagai polisi yang mengayomi masyarakat dan sebagai kyai yang mendidik anak-anak yatim piatu di Pondok Pesantren Madinah Darul Barokah di Purwakarta. Siapakah Abah Budiman itu? Berikut kisahnya. 

 

Jika melihat masa lalunya, sungguh jauh dengan kehidupan yang dijalaninya sekarang. Ketika masih bertugas di Satuan Reserse Polda Jawa Barat, pria kelahiran Bandung, 6 Desember 1972, itu dekat dengan minuman beralkohol dan narkoba. Maklum, sehari-hari, pria yang masuk polisi tahun 1994 itu bertugas sebagai anggota Tim Buser Jatanras Reskrimum Polres Purwakarta, 2000 s/d 2003.

Sebelumnya, pada tahun 1998-2000 Abah Budiman ditugaskan sebagai anggota Intelkam. "Ya dulu mah saya brengsek benerlah. Jadi polisi teh brengsek saya dulu. Aduh ngenang dulu dan sekarang, saya nangis," kata Budiman seperti dilansir detikcom.

Dengan logat Sundanya yang ketal, saat tayang di salah satu stasiun televisi swasta, Aiptu Budiman menuturkan, saya mah pemabok, saya itu temperamen, nggak mau disalip, mau di mana saja saya gebukin. Semua preman saya hajar, coba tanya di Pasar Cikampek semua kenal saya terkenal di Purwakarta, Subang, Cikampek. Saya tukang ribut.

Tapi, itu dulu. Kini, jika kita menemui Abah Budiman, semua kesan itu seakan jauh. Saat ini, seusai menjalankan tugasnya sebagai polisi, Abah Budiman fokus mendidik para santrinya. "Alhamdulilah yang sekarang itu ada 215-an lah anak-anak yang ikut di pesantren kita," ujarnya.

Mengomentari anggotanya itu, Wakapolres Bandung Kompol Agung N Masloman mengatatakan, Aiptu Budiman sudah jauh berubah sekarang ini. "Jauhlah dengan dulu mah, sekarang sudah berubah 180 derajat," ungkapnya.

Expand