Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia

Garuda Rontok di Teheran
Oleh : Dodo
Sabtu | 03-09-2011 | 10:47 WIB
Indonesia-vs-Iran.gif Honda-Batam

Pertandingan Iran melawan Indonesia di Teheran dalam penyisihan Pra Piala Dunia 2014 Zona Asia. (Foto: IRNA)

TEHERAN, batamtoday - Ambisi Indonesia untuk membawa pulang satu angka dari Teheran kandas setelah dikalahkan Iran 3-0 dalam pertandingan perdana Grup E putaran tiga Pra Piala Dunia 2014 zona Asia di Stadion Azadi.

Goal melansir dalam pertandingan ini, kesalahan sendiri seperti yang diperagakan pada beberapa uji coba masih diperlihatkan Tim Garuda. Praktis tidak terlalu banyak ancaman yang diterima Iran.

Pelatih timnas senior Wim Rijsbergen menurunkan komposisi yang tak jauh berbeda dari laga uji coba melawan Yordania. Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales tetap diandalkan di barisan depan.

Iran yang tampil di hadapan pendukungnya langsung memperagakan permainan agresif untuk menekan pertahanan tim Garuda. Sejumlah peluang berhasil diperoleh tim tuan rumah, namun tidak mampu dikonversi menjadi gol. Pertahanan ketat yang diperagakan Indonesia membuat Iran mengalami kesulitan.

Laga berjalan 16 menit, Iran sudah mendapatkan peluang emas. Kendati berhadapan satu lawan satu dengan kiper Markus Haris Maulana, pemain Iran gagal memanfaatkannya untuk membawa tim Melli unggul lebih dulu.

Serangan bertubi-tubi pun dilancarkan Iran. Keunggulan di lini tengah dengan duet Ali Karimi dan Javad Nekounam mampu dimaksimalkan untuk memberi tekanan.

Kendati demikian, Indonesia mampu memberikan ancaman pada menit ke-37. Bambang Pamungkas yang mendapat ruang tembak mencoba melepaskan tendangan keras, namun melambung di atas mistar gawang.

Iran kembali mendapatkan peluang di menit ke-42. Hanya saja, Markus bisa mementahkan peluang yang diperoleh lewat tendangan bebas Nekounam. Selang satu menit kemudian, tendangan Gholam Rezaei di kotak penalti masih melambung di atas mistar gawang. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, permainan Iran dan Indonesia tidak mengalami perubahan. Tuan rumah tetap bermain agresif dengan mengandalkan kecepatan dan umpan terobosan. Sedangkan Indonesia menerapkan pola bertahan sambil sesekali mencoba melakukan serangan balik.

Puluhan ribu pendukung Iran akhirnya bersorak kegirangan setelah tim kesayangan mereka berhasil memecahkan kebuntuan pada menit ke-53 ketika tandukan Nekounam memanfaatkan tendangan bebas dari sisi kiri pertahanan Indonesia tak mampu dibendung Markus.

Tertinggal satu gol, Risjbergen mencoba menambah daya serang Indonesia dengan memasukkan Irfan Bachdim, dan menarik keluar M Ilham. Namun, pergantian pemain ini tidak membuahkan hasil bagus.

Pada menit ke-62, Iran nyaris memperbesar keunggulan. Kerja sama satu dua antara Gholam Rezaei dan Farhad Majidi mengancam pertahanan Indonesia. Markus pun berhasil membendung tendangan Rezaei.

Iran kemudian berhasil menggandakan keunggulan pada menit ke-74. Tendangan bebas Andranik Timotian Samarini dari sektor kanan pertahanan Indonesia diselesaikan dengaan baik lewat tandukan Nekounam.

Tuan rumah memperbesar keunggulannya melalui Samarini di menit ke-87. Umpan terobosan dari lini tengah diterima Hossein Mahini. Setelah menggiring bola, Mahini memberikan umpan kepada Samarini yang berdiri bebas untuk menaklukkan Markus.

Peluang sempat diperoleh Indonesia pada masa injury time. Namun tendangan Irfan setelah berhasil memotong bola kiper Seyed Rahmati tidak menemui sasaran, kendati pemain blasteran itu berdiri bebas. Skor 3-0 bertahan hingga pertandingan berakhir.