Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PC Muslimat NU Karimun Minta Jemaahnya Kurangi Aktivitas di Medsos Selama Ramadan
Oleh : Nursali
Selasa | 14-06-2016 | 13:22 WIB
nyimas-muslimat-NU.jpg Honda-Batam

Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdatul Ulama Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani. (Foto: Nursali)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Di tengah berkembang pesatnya teknologi dewasa ini yang didukung pelbagai macam layanan jejaring sosial untuk menghubungkan antara satu dengan yang lainnya seolah membuat penggunanya tiada henti untuk terus berselancar di dunia maya.

Namun, penggunaan jejaring sosial tersebut tentulah dibutuhkan kedewasaan dalam menggunakannya, terlebih saat dan atau mengekspose yang akan dilakukan dan tengah dilakukan suatu hal sehingga dapat menyulut prasangka para netizen lainnya.

Oleh sebab itu, Ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdatul Ulama Kabupaten Karimun, Nyimas Novi Ujiani menyarankan kepada seluruh jemaahnya untuk sedapat mungkin menahan diri dari godaan mengunggah status dan kegiatan terkini selama bulan suci Ramadan.

"Karena itu tak ada gunanya, nggak ada lagi amalan dan ibadah yang kita dapatkan karena status yang kita buat di jejaring sosial "Alhamdulillah habis ngaji hati terasa senang" itu yang tak boleh," papar Nyimas saat menggelar Tadarus Quran di Masjid Agung Karimun, Selasa (14/6/2016)

Wanita yang menjabat sebagai Anggota Komisi I DPRD Karimun ini juga mengatakan, selama Ramadan seluruh masyarakat Karimun yang menjalani ibadah puasa dan amalan-amalan lainnya, agar mampu melakukan hal yang serupa, sebab menurutnya, jika seluruh aktivitas keagamaan diunggah ke jejaring sosial akan membentuk prasangka buruk para netizen lainnya yang melihat.

"Karena tiap-tiap orang kan berbeda-beda. Memang, maksud kita bagus sih, tapi orang lain kan belum tentu beranggapan yang sama dengan kita," katanya lagi.

Menurutnya kebiasan mengekspose seluruh aktifitas seseorang dalam jejaring sosial merupakan sebagian kecil dari penyakit qalbu, sehingga dengan cara menahan diri untuk tidak mengekspose dengan sembarang, terlebih amalan-amalan teologis dapat mengobati penyakit qalbu tersebut.

"Insya Allah dengan tadarus kita ini, penyakit qalbu lainnya dapat terobati," harapnya.

Editor: Dodo