Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Begini Nasib Pengacara di Negeri Cina
Oleh : Redaksi
Jum'at | 10-06-2016 | 08:00 WIB
chinese_lawyerbywuliangshu.jpg Honda-Batam

Wu Liangshu berdiri di pengadilan wilayah Qingxiu mengenakan sisa pakaiannya yang terkoyak - dengan bagian paha dan celana dalam yang terlihat. (Foto: Wu Liangshu)

UNTUK membela hak-haknya sendiri saja, pengacara di Cina tidak bisa. Bagaimana mereka bisa membela kliennya? Miris memang. Tapi itulah faktanya. Kasus yang menimpa Wu Liangshu adalah salah satu bukti kisah pilu pengacara di negeri tirai bambu itu. 

 

Banyak pengacara Cina yang dilecehkan, ditahan, bahkan dipenjara di Cina tetapi foto pengacara yang pakaiannya dilaporkan dikoyak oleh polisi telah menuai perhatian luas di negeri itu.

Dia dan pengacara lain mengatakan kepada pejabat pengadilan bahwa dia telah diserang oleh tiga petugas di dalam ruang sidang di depan dua hakim yang menolak permohonannya untuk mengajukan sebuah kasus di pengadilan distrik Nanning di Provinsi Guangxi.

Wu ditawari satu set pakaian tetapi dia menolak. Pengacara ini kemudian keluar dari pintu depan kompleks persidangan dan membawa materi peradilannya, dengan pena yang masih tersemat di kantong kemeja yang sudah terkoyak. Dia kemudian di foto di luar gedung. Ini adalah tindakan pembangkangan yang sederhana.

Jika tujuannya untuk mencari perhatian terkait apa yang terjadi padanya dan pengacara Cina lain setiap hari, maka itu berhasil.

Wu Liangshu mengatakan kepada BBC, "Saya terkejut. Saya telah mendengar banyak cerita aneh dan cerita kekerasan yang terjadi pada pengacara di Cina, tapi saya tidak menyangka hal itu terjadi pada saya."

Para petugas, di sisi lain, mengatakan bahwa Wu menolak untuk menyerahkan telepon genggamnya ketika mereka memintanya. Mereka menuduhnya membuat rekaman ilegal pejabat pengadilan.

Expand