Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Singapura Akui Larang Teman Ahok Berpolitik di Negerinya
Oleh : Redaksi
Senin | 06-06-2016 | 09:02 WIB
temanahok6.jpg Honda-Batam

Dalam jumpa pers, Teman Ahok meminta maaf kepada Singapura karena sempat "mengancam" terkait ketidak-jelasan nasib Amalia dan Richard. (Foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Singapura - Pemerintah Singapura mengakui tak mengizinkan dua pendiri Teman Ahok, Amalia dan Richard, masuk Singapura dan mengusir pulang, namun membantah telah menahan mereka.

 

Dalam keterangan tertulisnya, Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia menyebutkan bahwa Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, dimintai keterangan oleh petugas Imigrasi saat tiba di Bandara Changi Singapura, Sabtu 4 Juni 2016.

Menjawab pertanyaan petugas Singapura, Amalia dan Richard mengakui bahwa mereka datang "untuk melakukan kegiatan politik, termasuk menggalang dana kampanye, karenanya mereka ditolak masuk Singapura dan dilakukan pengaturan kepulangan mereka ke Indonesia."

"Mereka mengerti bahwa mereka tidak boleh melakukan kegiatan politik di Singapura, namun tetap memutuskan untuk berangkat ke Singapura. Mereka telah meninggalkan Singapura pada pagi 5 Juni," sebut Kedutaan Singapura. Aditya Wibowo dari Teman Ahok menyatakan, keduanya sebetulnya datang ke Singapura atas undangan Indonesia Food Festival di Singapura.

"Kami sempat cemas, karena sampai malam, kami tak mendapat kabar, dan tak bisa berhubungan dengan mereka," kata Aditya Wibowo.

Teman Ahok pun melalui akun Twitternya, menyatakan akan mendatangi Kedutaan Singapura, jika Amalia dan Richard tidak dilepaskan.

Namun ternyata, kendati tidak ditahan, menurut Aditya Wibowo, mereka memang tidak diizinkan berkomunikasi selama dimintai keterangan. (Sumber: BBC Indonesia)

Editor: Dardani